Sebaran Abu Gunung Raung Capai Banyuwangi, 4.000 Masker Dibagi ke Warga

Sebaran Abu Gunung Raung Capai Banyuwangi, 4.000 Masker Dibagi ke Warga

Eka Rimawati - detikJatim
Jumat, 20 Jun 2025 18:10 WIB
BPBD Banyuwangi membagikan masker kepada desa terdampak abu vulkanik Gunung Raung
BPBD Banyuwangi membagikan masker kepada desa terdampak abu vulkanik Gunung Raung. (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Gunung Raung kembali erupsi dan menyemburkan abu vulkanik ke sejumlah wilayah di Jawa Timur. Sejak 5 hingga 19 Juni 2025, tercatat terjadi 55 kali erupsi dengan ketinggian asap yang terus meningkat.

Abu vulkanik dari erupsi ini menyebar ke beberapa daerah, termasuk Kabupaten Banyuwangi bagian selatan, serta sebagian wilayah Jember dan Bondowoso. Di Banyuwangi, dampak sebaran abu tercatat di Dusun Jatipasir, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru.

Sebagai upaya pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi membagikan 4.000 masker ke desa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala BPBD Kabupaten Banyuwangi Danang Hartanto mengungkapkan, pihaknya telah membagikan masker sejak satu pekan ini di wilayah Jatipasir dan sekitarnya. Meski yang terdampak langsung saat ini hanya 1 desa, pihaknya telah membagikan masker untuk wilayah 4 kecamatan.

"Kami dapat info arah angin ke timur sehingga kita bagi masker di empat kecamatan terutama di Kalibaru, Glenmore, Sempu. Sebaran terjadi di satu desa dan ketika hujan sudah hilang," kata Danang, Jumat (20/6/2025).

ADVERTISEMENT

Meski belum ada dimensi ketebalan dalam sebaran abu tersebut, Danang tetap meminta masyarakat untuk waspada dengan potensi gangguan kesehatan akibat abu vulkanik. Pihaknya sempat mendapat laporan terkait adanya gangguan kesehatan mata yang dialami masyarakat.

"Belum ada dimensi ketebalan, hanya abu tipis. Hanya saja ada laporan mata pedas, meskipun ketika kami periksa tidak ada. Tapi kami berkoordinasi dengan Dinas kesehatan untuk antisipasi segala kemungkinan bisa terjadi," tambahnya.

BPBD Kabupaten Banyuwangi telah membuka posko yang beroperasi selama 24 jam di Kantor Desa Kalibaru. Koordinasi terus dilakukan dengan PVMBG dan Pos Pantau untuk mendapatkan peringatan diri guna siaga kedaruratan.

"Kita akan koordinasi dengan PVMBG dan pemantauan selama 24 jam untuk langkah antisipasi jika ada warning lebih awal. Kita ada posko di Kantor Desa Kalibaru stand by 24 jam," terang Danang.

Danang berharap, sebaran abu vulkanik tidak mengarah ke Timur, lantaran hal tersebut berpotensi mengganggu penerbangan.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads