- Berikut 6 faktanya: 1. Hanya 2 Murid Baru Mendaftar di Tahun Ajaran 2025/2026 2. Jumlah Total Murid Tinggal 19 Orang Saja 3. Pernah Punya 30 Murid, Menyusut dalam 6 Tahun Terakhir 4. Ada 11 Guru Meski Muridnya Sangat Sedikit 5. Lokasi Jadi Faktor Minim Pendaftar 6. Pertimbangan Keamanan Jalan Jadi Alasan Ortu
Potret buram dunia pendidikan dasar kembali terungkap di Kabupaten Madiun. Di saat sekolah-sekolah lain sibuk menyambut puluhan hingga ratusan siswa baru, SDN Wayut 01 justru harus menelan pil pahit. Hingga penutupan pendaftaran murid baru tahun ajaran 2025/2026, sekolah ini hanya mendapatkan dua pendaftar.
Di tengah upaya maksimal pihak sekolah dan dinas pendidikan setempat, animo masyarakat untuk menyekolahkan anak di SDN Wayut 01 terus merosot. Nasib sekolah ini pun kian memprihatinkan, dengan jumlah murid yang nyaris habis dan ruang-ruang kelas yang semakin sepi.
Berikut 6 faktanya:
1. Hanya 2 Murid Baru Mendaftar di Tahun Ajaran 2025/2026
Fenomena miris ini diungkap langsung oleh Kepala SDN Wayut 01, Sri Suhartik. Hingga batas akhir pendaftaran pada 20 Juni 2025, hanya ada dua pendaftar yang masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai hari ini batas akhir pendaftaran hanya ada dua murid baru," ujar Sri Suhartik, Sabtu (21/6/2025).
2. Jumlah Total Murid Tinggal 19 Orang Saja
Berkurangnya minat pendaftaran membuat jumlah murid dari kelas 1 hingga kelas 6 kini hanya 19 anak. Rinciannya, masing-masing kelas 1, 2, dan 3 hanya memiliki dua siswa. Kelas 4 diisi lima murid, kelas 5 ada tiga, dan kelas 6 tersisa lima murid.
"Total kelas satu sampai kelas enam 19 murid. Kalau yang baru lulus 4 murid," beber Sri.
3. Pernah Punya 30 Murid, Menyusut dalam 6 Tahun Terakhir
Fenomena ini bukan terjadi setahun dua tahun. Sri menjelaskan, kondisi ini sudah berlangsung sejak enam tahun terakhir. Padahal pada tahun ajaran 2020/2021 lalu, jumlah murid SDN Wayut 01 masih mencapai lebih dari 30 siswa.
"Pendaftaran sejak 2 Juni sampai 20 Juni hari ini. Untuk Tahun ajaran 2020/2021 itu masih lumayan total ada 30 lebih murid kelas satu sampai kelas enam," jelasnya.
4. Ada 11 Guru Meski Muridnya Sangat Sedikit
Menyusutnya jumlah murid berbanding terbalik dengan jumlah tenaga pengajar. SDN Wayut 01 tercatat masih memiliki 11 guru yang mengajar di sekolah tersebut.
"Pengajar jumlah 11 guru kelas satu sampai enam untuk guru olahraga satu, guru agama satu dan untuk operator satu," terang Sri.
5. Lokasi Jadi Faktor Minim Pendaftar
Sri mengungkapkan faktor utama rendahnya minat mendaftar adalah lokasi sekolah yang berbatasan langsung dengan wilayah Madiun kota. Orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolah dalam kota.
"Letak lokasi sekolah berpengaruh turunnya minat orang tua memasukkan anaknya ke sekolah ini. SDN Wayut 01 ini berbatasan dengan wilayah Madiun kota," ujarnya.
6. Pertimbangan Keamanan Jalan Jadi Alasan Ortu
Selain faktor lokasi, alasan keamanan juga membuat orang tua lebih memilih madrasah (MI) di desa. Sebab jalan menuju SDN Wayut 01 sering dilewati pelajar SMP dan SMK yang menggunakan sepeda motor, sehingga rawan kecelakaan.
"Yang di barat sekolah ini ada SMP dan SMK yang banyak naik sepeda motor muridnya. Orang tua takut karena sering terjadi kecelakaan dan memilih memasukkan anak mereka ke MI agar tidak melewati jalan rame lalu lintasnya," pungkas Sri.
(irb/hil)