Ada yang berbeda dalam rangkaian Grebeg Suro 2025 di Ponorogo tahun ini. Selain atraksi budaya dan festival tradisional, turnamen basket 3x3 untuk pelajar hadir meramaikan perayaan. Kejuaraan ini menjadi yang pertama kali digelar secara khusus di "Bumi Reog", sebagai bentuk pembinaan dan pencarian bibit-bibit atlet muda.
"Antusiasme para pelajar di Ponorogo lumayan baik," ujar Julianto Iwan, Penanggung Jawab kegiatan saat ditemui di Gelanggang Olahraga (GOR) Sahabat, Jalan Ir. Juanda, Sabtu (21/6/2025).
Julianto menyebut, kejuaraan yang berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu (22/6/2025), diikuti oleh 25 tim dari berbagai jenjang sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA se-Kabupaten Ponorogo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk hari pertama, sekitar 50 pertandingan digelar, baik untuk kategori putra maupun putri. Meski belum sepopuler basket 5 lawan 5, format 3x3 diyakini punya daya tarik tersendiri bagi kalangan remaja.
"Untuk event resmi 3x3 Bola Basket di Ponorogo ini hampir tidak pernah. Biasanya yang dimainkan itu yang 5x5. Dengan sistem yang lebih sederhana, kami ingin anak-anak muda lebih tertarik dan aktif main basket," ungkap Julianto.
Dalam format 3x3, satu tim hanya terdiri dari tiga pemain, dan pertandingan dilakukan di setengah lapangan dengan satu ring basket. Konsep ini dinilai lebih cepat, dinamis, dan cocok untuk menarik minat pemula.
Ia juga mengakui, kejuaraan ini digagas oleh Klub Sahabat sebagai upaya mendorong regenerasi atlet basket di Ponorogo. "Selama ini masih minim turnamen. Jadi regenerasi juga belum signifikan. Makanya kejuaraan ini penting," tambahnya.
Masuknya kejuaraan basket ke dalam Grebeg Suro 2025, lanjut Julianto, menjadi kabar baik bagi komunitas olahraga di Ponorogo. Ia berharap keberadaan turnamen ini tak hanya menjadi tontonan, tapi juga pelecut semangat generasi muda untuk menekuni olahraga basket lebih serius.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menjelaskan bahwa Grebeg Suro 2025 menghadirkan 31 event budaya dan hiburan selama sebulan penuh. Perayaan ini juga menjadi momentum menyambut datangnya 1 Muharram 1447 H atau 1 Suro 1959 dalam kalender Jawa.
"(Grebeg Suro) untuk meningkatkan derajat kota agar Pendapatan Asli Daerah tumbuh, UMKM tumbuh, dan efek pariwisata positif," ujar Bupati Sugiri saat konferensi pers beberapa waktu lalu.
Dengan menggabungkan unsur budaya, hiburan, dan olahraga, Pemkab Ponorogo berharap Grebeg Suro tahun ini bisa menjadi magnet bagi warga lokal dan wisatawan, sekaligus membuka ruang baru untuk pengembangan potensi generasi muda.
(auh/abq)