Jalan Pahlawan Surabaya lumpuh total sejak kemarin sore. Ratusan truk milik para sopir yang sedang demo menolak aturan Over Dimension Over Loading (ODOL) di UU LLAJ diparkir manasuka di sepanjang jalan depan Kantor Gubernur Jatim.
Ratusan truk itu mulai berdatangan di depan Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya sejak Kamis (19/6) sore sekitar pukul 16.45 WIB usai melakukan berbagai aksi di Jalan Ahmad Yani dan sukses bikin macet Surabaya.
Di Frontage Barat Jalan Ahmad Yani, truk-truk ini juga sempat memblokade jalan lalu para sopir turun melakukan long march sembari membentangkan bendera raksasa diiringi 2 keranda bertuliskan kritik terhadap pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya 1 gelombang, rombongan truk mulai dari yang kecil hingga yang berukuran jumbo terus melintas hingga 3 gelombang. Tak pelak, kepadatan kendaraan berlangsung hingga sore di berbagai titik Jalan Ahmad Yani, termasuk di Bundaran Taman Pelangi.
Warga Surabaya yang terdampak kemacetan menumpahkan keluh kesahnya di salah satu radio lokal yang kerap memberitakan masalah lalu lintas. Sepanjang demo ODOL berlangsung, warga memprotes aksi demo sopir truk yang mereka anggap menyusahkan.
Begitu truk-truk itu memasuki Jalan Pahlawan, seketika itu jalanan menuju Kantor Gubernur Jatim itu tidak bisa dilintasi kendaraan lain. Pembatas mulai dipasang menandai bahwa jalan itu telah lumpuh.
Audiensi pun digelar. Belasan orang perwakilan sopir truk yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) itu diterima Kadishub Jatim Nyono dan jajaran Forkopimda lainnya. Debat soal aturan ODOL nyaris saja mencapai titik temu tapi gagal.
Permintaan para sopir truk agar Dishub dan pihak kepolisian menunda penegakan aturan dan penindakan truk ODOL tidak menemukan kata sepakat. Ketidaksepakatan itu datang dari pihak Polda Jatim.
![]() |
"Jadi dari Pemprov bersedia untuk tidak ada penindakan terlebih dahulu untuk ODOL. Tapi dari Polda tidak menyepakati," kata Ketua GSJT Angga Firdiansyah usai audiensi, Kamis petang.
Sesuai komitmen para sopir sejak siang yang sudah siap 'menginap' di Kantor Gubernur Jatim bila tuntutan mereka tidak dikabulkan, maka mereka pun memilih bertahan di Jalan Pahlawan.
Meski demikian, Angga mengatakan bahwa para sopir truk siap membubarkan diri apabila Polda Jatim berubah pikiran dan sepakat untuk menunda penerapan aturan ODOL.
"Bahkan kalau lima menit lagi Polda Jatim sudah sepakat, kami akan membubarkan diri. Yang jelas kami bertahan, kami aksi damai, karena izin aksi kami tiga hari," tandasnya.
Hingga jam menunjukkan pukul 22.00 WIB, para sopir truk ini terus menyalakan musik sound horeg dari sejumlah truk yang dilengkapi speaker berukuran besar. Kaca kantor Gubernur Jatim bergetar.
Sebelum itu, sekitar pukul 16.00 WIB, pigura foto Presiden RI Prabowo Subianto di ruang audiensi terjatuh dan pecah akibat getaran sound horeg. Selain itu, penutup exhaust di ruangan itu terlepas karena salah satu plafon rusak karena getaran.
Malam sekitar pukul 22.30 WIB, speaker mulai menyalakan lantunan selawat. Ratusan sopir truk tampak keleleran di sejumlah titik, terutama di trotoar depan Kantor Gubernur. Ada sebagian yang tidur beralaskan kain seadanya.
Sementara sebagian massa lainnya mulai melakukan sweeping di jalan raya. Mereka cegat sejumlah truk yang lewat dan memaksa sopir turut menginap di Kantor Gubernur Jatim sebagai bentuk solidaritas kepada mereka yang sedang berjuang menolak ODOL.
"Padahal tahun 2022 lalu teman-teman Polda Jatim sepakat tidak menindak ODOL. Tapi realita di lapangan banyak ditemukan pungli terhadap rekan-rekan sopir truk," kata Angga selaku Ketua GSJT.
(dpe/abq)