Ratusan sopir truk yang menggelar aksi demonstasi memprotes ODOL di Kantor Gubernur Jatim masih bertahan. Mereka menunggu hasil audiensi antara perwakilan sopir truk dengan Pemprov Jatim.
Pantauan detikJatim pukul 18.15 WIB, ratusan sopir truk masih bertahan di depan Kantor Gubernur Jatim. Mereka memilih duduk di jalanan sembari menunggu hasil audiensi.
Jalan Pahlawan Surabaya pun masih ditutup aksesnya untuk pengendara umum. Sebab, puluhan truk masih terparkir di kawasan Kantor Gubernur Jatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pukul 16.45 WIB, belasan perwakilan dari sopir truk diterima oleh Kadishub Jatim Nyono untuk melakuakn audiensi di Kantor Gubernur.
Ketua Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) Angga Firdiansyah mengatakan pihaknya ingin agar tidak ada diskriminasi terhadap sopir truk terkait ODOL.
"Tuntutan kami untuk menghentikan operasi ODOL. Karena sebenarnya Indonesia belum mampu untuk menerapkan ODOL. Harusnya pemerintah memberikan regulasi dulu, memberikan kebijakan berupa regulasi minimal untuk angkutan logistik berupa tarif," kata Angga di Kantor Gubernur Jatim.
"Karena teman-teman muat ODOL tersebut mereka karena kebutuhan. Maunya teman-teman tetap muat yang ringan tapi ongkosnya bisa maksimal. Tapi kenyataan di lapangan, teman-teman tidak bisa seperti itu. Sejauh ini tarifnya di lapangan tidak bisa ditentukan karena tarif kesepakatan antara driver dan pemilik barang. Tidak ada regulasi khusus yang mengatur tarif tersebut. Nah, untuk teman-teman yang muat ODOL itu memenuhi kebutuhan industri dan kebutuhan pasar," tambahnya.
Angga menambahkan jika sopir truk tidak ditemui pejabat Pemprov Jatim, maka sopir truk mengancam akan menginap di Kantor Gubernur Jatim.
"Kami akan nginep di sini, akan berteduh di sini. Kami bukan memboklade, sebenarnya kita tetap mengamankan jalur tapi kita akan menginap di sini," tandasnya.
(dpe/abq)