Imbas demonstrasi yang dilakukan ratusan sopir truk di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya tutup total. Kendaraan dari Jalan Veteran yang hendak menuju ke Jalan Pahlawan sudah dialihkan.
Pantauan detikJatim, akses menuju Jalan Pahlawan sudah ditutup beton pembatas. Pengendara roda dua dan roda 4 yang hendak melintas ke Jalan Pahlawan dari arah Veteran dialihkan ke arah Jalan Kebon Rojo.
Banyak pengendara terutama roda 4 yang harus berbelok arah. Sementara banyak pengendara roda dua yang masih nekat untuk menerobos pembatas demi bisa melintasi Jalan Pahlawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ribuan sopir truk membawa puluhan truk memblokade Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan, Kota Surabaya. Mereka melakukan demo terkait aturan over dimension over loading (ODOL) dan mengancam akan menginap di Kantor Gubernur Jatim.
Di lokasi demo, ratusan sopir truk masih menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Jatim sejak pukul 15.45 WIB. Sekitar pukul 16.45 WIB belasan perwakilan dari sopir truk diterima oleh Kadishub Jatim Nyono untuk melakuakn audiensi di Kantor Gubernur.
Ketua Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) Angga Firdiansyah mengatakan pihaknya ingin agar tidak ada diskriminasi terhadap sopir truk terkait aturan ODOL yang telah diterbitkan pemerintah.
"Tuntutan kami untuk menghentikan operasi ODOL. Karena sebenarnya Indonesia belum mampu untuk menerapkan ODOL. Harusnya pemerintah memberikan regulasi dulu, memberikan kebijakan berupa regulasi minimal untuk angkutan logistik berupa tarif," kata Angga di Kantor Gubernur Jatim.
"Karena teman-teman muat ODOL tersebut mereka karena kebutuhan. Maunya teman-teman tetap muat yang ringan tapi ongkosnya bisa maksimal. Tapi kenyataan di lapangan, teman-teman tidak bisa seperti itu," ujarnya.
"Sejauh ini tarifnya di lapangan tidak bisa ditentukan karena tarif kesepakatan antara driver dan pemilik barang. Tidak ada regulasi khusus yang mengatur tarif tersebut. Nah, untuk teman-teman yang muat ODOL itu memenuhi kebutuhan industri dan kebutuhan pasar," tambahnya.
Angga menambahkan jika sopir truk tidak ditemui pejabat Pemprov Jatim, maka sopir truk mengancam akan menginap di Kantor Gubernur Jatim.
"Kami akan nginep di sini, akan berteduh di sini. Kami bukan memboklade, sebenarnya kita tetap mengamankan jalur tapi kita akan menginap di sini," tandasnya.
(dpe/abq)