Makna Tahun Baru Islam 1 Muharram yang Penuh Hikmah

Makna Tahun Baru Islam 1 Muharram yang Penuh Hikmah

Mira Rachmalia - detikJatim
Kamis, 19 Jun 2025 22:30 WIB
Tahun Baru Islam 1 Muharram
Ilustrasi 1 Muharram. Simak makna dan sejarahnya.Foto: freepik/Freepik
Surabaya -

Tahun baru Islam 1 Muharram menjadi momen penting bagi muslim untuk merenung, memperbaiki diri, dan memulai lembaran baru yang lebih baik. Bukan hanya pergantian tahun Hijriah, 1 Muharram sarat nilai spiritual dan hikmah yang mengingatkan akan perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW sebagai simbol perjuangan, perubahan, dan keteguhan iman.

Bulan Muharram sendiri merupakan bulan pertama dalam penanggalan Hijriah, dan menjadi simbol awal baru yang penuh harapan, pelajaran, serta makna mendalam. 1 Muharram mengandung pesan penting tentang perjuangan, keimanan, dan transformasi diri.

Dalam ajaran Islam, bulan Muharram bahkan termasuk salah satu dari empat bulan suci yang dimuliakan Allah SWT. Oleh karena itu, tahun baru Islam menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi dan memperbarui niat dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Penetapan 1 Muharram sebagai Tahun Baru Islam

Pada masa Rasulullah SAW, penanggalan Hijriah seperti yang kita kenal sekarang belum ada. Penetapan sistem kalender Islam baru disusun pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA, tepatnya sekitar tahun ke-17 Hijriah atau tujuh tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Penetapan ini berawal dari surat Gubernur Basrah Abu Musa Al-Asy'ari kepada Khalifah Umar. Ia menyampaikan kebingungannya karena surat-surat resmi umat Islam belum memiliki penulisan tahun, sehingga menyulitkan pencatatan dan pengarsipan dokumen.

ADVERTISEMENT

Menanggapi hal ini, Umar bin Khattab membentuk tim khusus yang terdiri dari para sahabat terkemuka seperti Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, dan Sa'ad bin Abi Waqqas. Mereka berdiskusi untuk menentukan tahun pertama kalender Islam.

Berbagai opsi dipertimbangkan, mulai dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, turunnya wahyu pertama (Nuzulul Quran), hingga wafatnya Rasulullah SAW. Namun, akhirnya disepakati peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah adalah titik awal tahun baru Islam, karena dianggap sebagai tonggak berdirinya masyarakat dan pemerintahan Islam.

Meskipun peristiwa hijrah terjadi pada Rabiul Awal, Umar memilih Muharram sebagai awal bulan kalender Hijriah karena pertimbangan niat untuk hijrah dimulai pada bulan tersebut, tepat setelah peristiwa Baiat Aqabah yang berlangsung pada akhir Zulhijah. Maka, ditetapkanlah 1 Muharram sebagai permulaan tahun dalam sistem penanggalan Islam.

Makna dan Hikmah Tahun Baru Islam 1 Muharram

Tahun Baru Islam bukan hanya perayaan kalender, tapi juga sarat dengan makna spiritual dan pembelajaran hidup. Berikut ini adalah berbagai nilai penting yang terkandung dalam peringatan 1 Muharram.

1. Momentum Pergantian Tahun dan Awal Baru

1 Muharram menjadi simbol pergantian tahun Hijriah, yang menandai awal lembaran baru dalam hidup. Muslim diharapkan mengisi momen ini dengan zikir, doa, membaca Al-Qur'an, serta memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang akan datang.

2. Mengingat Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW

Tahun Baru Islam juga mengingatkan kita pada peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hijrah bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga simbol perubahan menuju kebaikan. Dari situ, Islam mulai berkembang pesat dan membentuk masyarakat yang adil dan damai.

3. Semangat Hijrah, Perjuangan dan Optimisme

Hijrah adalah refleksi semangat perjuangan yang penuh pengorbanan. Nabi dan para sahabat rela meninggalkan kampung halaman, harta benda, dan keluarga demi menyelamatkan akidah. Semangat ini mengajarkan kita untuk tidak mudah putus asa dan terus berjuang dalam menghadapi ujian kehidupan.

4. Bukti Keadilan Allah SWT

Berbeda dengan kalender Masehi yang berbasis matahari (Syamsiah), kalender Islam berbasis bulan (Qomariyah). Penentuan hari dimulai sejak matahari terbenam, bukan tengah malam. Ini menjadi bukti keadilan Allah, sebab muslim di wilayah khatulistiwa seperti Indonesia tidak terlalu mengalami perbedaan ekstrem dalam durasi ibadah puasa setiap tahun.

5. Waktu untuk Muhasabah (Introspeksi Diri)

Tahun baru Islam menjadi momen tepat untuk muhasabah atau introspeksi. Kita diingatkan untuk menilai kembali apa yang sudah kita lakukan di tahun sebelumnya, memperbaiki kesalahan, dan menetapkan resolusi baru yang membawa keberkahan dunia akhirat.

6. Mendorong Perubahan Menuju Kebaikan

1 Muharram adalah momentum untuk berhijrah secara batin, dari sifat buruk menuju akhlak yang lebih mulia. Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin), maka, tahun baru menjadi ajakan untuk menyebarkan kasih sayang, perdamaian, dan manfaat bagi sesama.

7. Mengingat Pentingnya Akhlak Mulia

Tahun baru Islam juga menjadi pengingat bahwa ilmu tanpa akhlak tidak ada nilainya. Akhlak mulia seperti jujur, sabar, dan rendah hati adalah pondasi utama dalam membangun peradaban yang beradab dan diberkahi.

8. Menjauhkan dari Kultus Individu

Menariknya, kalender Hijriah tidak ditetapkan berdasarkan kelahiran tokoh, tapi dari sebuah peristiwa besar, yaitu hijrah. Ini menunjukkan bahwa Islam bukan agama yang mengkultuskan individu, tapi menghargai nilai-nilai perjuangan, pengorbanan, dan perubahan sosial secara kolektif.

1 Muharram dan Tahun Baru Islam bukan sekadar pergantian kalender, tetapi momen penting untuk merenung, memperbaiki diri, dan memperkuat iman. Dengan memahami sejarah dan maknanya, kita bisa menyambut tahun baru Hijriah dengan semangat hijrah menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh keberkahan. Semoga bermanfaat.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads