Bulan Muharram dikenal sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah dan menjadi salah satu bulan paling mulia dalam ajaran Islam. Tidak hanya karena keutamaannya, tetapi juga karena Muharram ditetapkan sebagai awal tahun baru Islam yang menyimpan sejarah penting di balik proses penetapannya.
Penetapan 1 Muharram merupakan hasil musyawarah para sahabat di masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA. Persoalan administratif hingga momentum hijrah Nabi Muhammad SAW dijadikan tonggak waktu penanggalan Hijriah ini sarat nilai-nilai kebijaksanaan dan kebersamaan.
Baca juga: 1 Muharram 2025 Jatuh Tanggal Berapa? |
Sejarah Penetapan Kalender Hijriah
Dilansir Nahdlatul Ulama (NU) Online, penanggalan Hijriah tidak serta-merta ada sejak masa Nabi Muhammad SAW. Pada awal pemerintahan Islam, surat-menyurat resmi tidak menggunakan sistem tahun, bulan, maupun tanggal yang baku. Ketidakpastian ini menjadi masalah administratif di masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suatu hari, Abu Musa Al-Asy'ari RA, seorang gubernur di masa pemerintahan Umar, mengirim surat kepada sang khalifah. Namun, surat tersebut tidak mencantumkan tanggal yang jelas. Umar bin Khattab RA merasa kesulitan memilah mana surat yang lebih dulu dikirim dan harus segera ditindaklanjuti.
Dari sinilah muncul ide untuk menyusun sistem penanggalan Islam secara resmi. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Umar bin Khattab RA mengumpulkan sejumlah sahabat terkemuka. Dalam musyawarah itu, mereka membahas patokan peristiwa bersejarah apa yang layak dijadikan sebagai awal mula kalender Islam.
Beberapa sahabat mengusulkan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai awal penanggalan. Sebagian lain menyarankan momen pengangkatan Nabi sebagai rasul, dan ada pula yang mengusulkan tahun wafatnya Nabi.
Namun, Ali bin Abi Thalib RA mengusulkan agar penanggalan Islam dimulai dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, karena hijrah adalah titik balik penting dalam perjalanan dakwah Islam. Usulan ini pun disepakati para sahabat dan Umar bin Khattab RA sebagai keputusan final.
Mengapa Bulan Muharram?
Setelah menetapkan peristiwa hijrah sebagai dasar penanggalan, para sahabat kemudian mendiskusikan bulan apa yang tepat dijadikan awal tahun. Beberapa sahabat mengusulkan bulan Ramadhan atau Rabiul Awal, yang memang lebih dekat dengan waktu hijrah. Namun, Utsman bin Affan RA mengusulkan bulan Muharram.
Alasannya, Muharram adalah bulan haram (bulan suci dalam Islam), dan menjadi bulan yang menandai selesainya umat Islam menunaikan ibadah haji, momen yang dianggap sebagai permulaan spiritual baru. Umar bin Khattab RA menyetujui pendapat ini. Maka, disepakatilah bahwa bulan Muharram menjadi awal tahun dalam kalender Hijriah.
Baca juga: 11 Amalan Sunah di Bulan Muharram |
Kapan Penetapan Awal Tahun Hijriah?
Sejarawan menyebut bahwa penetapan ini dilakukan pada tahun keempat kepemimpinan Umar bin Khattab RA, yakni sekitar tahun 17 Hijriah. Beberapa sumber lain menyebutkan bisa jadi terjadi pada tahun 16 Hijriah. Musyawarah itu melibatkan tokoh-tokoh penting Islam kala itu, seperti Umar RA, Ali RA, dan Utsman RA.
Ulama seperti Jalaluddin As-Suyuthi dalam Tarikhul Khulafa, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari, membenarkan bahwa Umar bin Khattab RA-lah yang pertama kali menetapkan hijrah sebagai dasar tahun penanggalan Islam.
Bahkan, Umar pula yang dikenal dengan gelar Amirul Mukminin pertama, dan banyak melakukan inovasi penting dalam sistem pemerintahan Islam, termasuk pembentukan Baitul Mal dan penghidupan kembali shalat tarawih berjamaah di bulan Ramadhan.
Makna Muharram dalam Islam
Muharram termasuk dalam al-asyhur al-hurum, yaitu bulan-bulan yang diharamkan berperang. Rasulullah SAW bahkan menyebut Muharram sebagai bulan yang paling mulia setelah Ramadhan. Di dalamnya terdapat Hari Asyura (10 Muharram), hari yang dianjurkan untuk berpuasa sebagai bentuk penghapusan dosa-dosa setahun lalu.
Selain makna spiritual, bulan Muharram juga menjadi momentum sejarah umat Islam dalam menandai pergantian tahun, sekaligus mengingat kembali perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk pengorbanan, perjuangan, dan transformasi besar dalam dakwah Islam.
Penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun baru Islam bukan hanya keputusan administratif semata, melainkan buah dari musyawarah dan pertimbangan mendalam para sahabat Nabi Muhammad SAW. Peristiwa hijrah menjadi tonggak penting yang dijadikan patokan waktu oleh umat Islam hingga hari ini.
(hil/irb)