Suasana ceria di halaman SMP 3 Kota Pasuruan seketika berubah mencekam. Lomba basket antarkelas yang digelar dalam rangka kegiatan akhir semester itu, Senin (16/6/2025), mendadak dihentikan setelah salah satu peserta, Muhammad Faraiz Ardiansyah tersengat listrik dari mikrofon di area panggung acara.
Remaja kelas 2 itu sebelumnya tampak aktif mengikuti pertandingan. Tak ada yang menyangka, di tengah keriuhan pagi itu, Faraiz justru mengalami peristiwa tragis yang merenggut nyawanya di usia belia.
Berikut sejumlah fakta dari insiden memilukan ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Berawal dari Lomba Basket Antarkelas
Kegiatan rutin akhir semester itu diisi dengan lomba basket antarkelas. Faraiz turut menjadi peserta dan sempat bermain sebelum kejadian nahas menimpanya.
"Korban berdiri dan mendekati MC lalu merebut dengan cara paksa mikrofon," terang Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, Senin (16/6).
2. Faraiz Merebut Mikrofon MC Sebelum Tersetrum
Setelah meninggalkan lapangan pertandingan sekitar pukul 08.30 WIB, Faraiz duduk di sisi kanan panggung tempat peralatan audio berada. Tanpa diduga, ia mendekati MC dan merebut mikrofon yang sedang digunakan.
"Korban berdiri dan mendekati MC lalu merebut dengan cara paksa mikrofon," ungkap Choirul.
3. Tersetrum Saat Mikrofon Mengenai Dadanya
Saat mikrofon berhasil direbut dan mengenai bagian dada, tubuh Faraiz langsung tersentak hebat. Seketika ia jatuh ke lantai dalam kondisi kejang.
"Pada saat korban dibawa ke puskesmas, kondisinya sudah tidak dalam keadaan bernyawa," jelas Choirul.
4. Ditemukan Luka Bakar di Lengan Korban
Hasil pemeriksaan luar oleh tim penyidik bersama keluarga menunjukkan adanya luka bakar sepanjang lima sentimeter di lengan kiri Faraiz. Hal itu menjadi indikasi kuat adanya sengatan listrik saat insiden terjadi.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain. Saat identifikasi, pakaian dan tubuh korban basah oleh keringat," lanjut Choirul.
5. Barang Bukti Diamankan Polisi
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebuah mikrofon kabel warna hitam, kabel merah dengan colokan rusak, satu unit speaker aktif, serta rol kabel colokan putih sepanjang lima meter.
"Kami amankan barang-barang tersebut untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Choirul.
6. Jenazah Faraiz Langsung Diserahkan ke Keluarga
Setelah dilakukan visum di puskesmas setempat, jenazah Faraiz dibawa ke rumah duka di Jalan Sunan Ampel Barat, Kelurahan Petamanan, Panggungrejo, Kota Pasuruan. Suasana duka mendalam menyelimuti keluarga dan kerabat.
"Jenazah langsung dibawa pulang usai visum untuk dimakamkan," ujar Choirul.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab pasti insiden tragis ini. Proses pemeriksaan lanjutan terhadap perangkat audio yang digunakan saat acara pun masih berlangsung.
(irb/hil)