Tanah longsor berskala besar terjadi di kawasan hutan Kecamatan Kampak, Trenggalek. Luncuran material longsor berupa tanah dan pepohonan sepanjang 3 kilometer menghancurkan salah satu rumah warga.
Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Trenggalek wilayah Kampak, Imam Syafi'i mengatakan, bencana longsor terjadi antara Desa Timahan dan Desa Bendoagung. Bencana bermula saat wilayah Kecamatan Kampak diguyur hujan deras mulai Selasa (10/6/2025) malam hingga Rabu (11/6/2025) dini hari.
"Rabu pagi sekitar pukul 05.00 WIB terjadi. Sebetulnya titik utama longsor itu berada di Desa Timahan, tapi luncuran longsor sampai 3 kilometer hingga di perkampungan di Desa Bendoagung," kata Imam Syafi'i, Kamis (12/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aliran sungai kecil di belakang perkampungan warga, berubah menjadi jalur longsor dengan timbunan material tanah, batu dan pepohonan berskala besar.
"Sebelumnya itu sudah ada tanda-tanda retakan di atas bukit. Nah, kemarin pagi warga mendengar suara gemuruh dan gemertak kayu-kayu yang terbawa longsor," ujarnya.
Mengetahui hal tersebut, warga langsung bergotong royong mengevakuasi Suprianto dan istrinya ke tempat yang lebih aman. Sebab, rumahnya berada tepat di samping jalur longsor.
"Rumah dikosongkan dan barang-barang berharga kami ungsikan ke rumah warga di dekat musala," imbuhnya.
Benar saja, timbunan material longsor yang meluncur dari atas menghancurkan bagian belakang rumah Supri.
Menurutnya hingga saat ini kondisi timbunan masih labil dan rawan bergerak. Pihaknya khawatir jika terjadi hujan deras akan terjadi longsor susulan.
"Kalau sampai longsor susulan ada beberapa rumah yang terancam. Total yang terancam ada delapan, tapi yang paling rawan dua, rumah Pak Supri dan di bawahnya," imbuhnya.
(auh/hil)