Tahapan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA/SMK Negeri di Jawa Timur telah dimulai. Banyak siswa-siswi yang mengeluhkan antrean panjang pengambilan PIN di sekolah dengan kuota yang terbatas. Bahkan, banyak wali murid yang mengantre sejak Subuh.
Plt Gubernur Jatim Emil Dardak buka suara terkait hal tersebut. Emil telah memerintahkan Dinas Pendidikan Jatim untuk membuka kesempatan mendaftar bagi calon murid yang tadinya lima sekolah menjadi 10 sekolah.
Hal ini, kata Emil bertujuan untuk mengurai penumpukan antrean yang telah terjadi di beberapa sekolah. Lalu, di setiap sekolah tidak dibatasi maksimal 150 calon pendaftar per harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai besok bukan hanya 5 tapi 10 sekolah bisa melayani di satu rayon. Satu anak punya pilihan di 10 sekolah," kata Emil di Surabaya, Selasa (10/6/2025).
"Jadi proses redistribusi akan dilakukan, misal di sekolah ini lebih banyak daripada di sana maka akan ditawarkan akan dipindah, jadi panjangnya tidak akan lama antreannya," tambahnya.
Emil juga memastikan bahwa semua calon murid baru yang melakukan verifikasi data dan pengambilan PIN harus terlayani dengan baik. Untuk kasus kekurangan dokumen, ia mengaku telah menugaskan Dindik Jatim melalui sekolah-sekolah untuk benar-benar menghindari terjadinya pemulangan peserta.
"Saya minta siapapun yang ditolak verifikasinya dan disuruh balik, harus lapor dulu ke koordinator atau penanggungjawabnya dulu case-nya. Taruh dulu di samping, lalu dilihat kalau substantif sekali, tapi kalau tidak maka bisa dilanjut dengan catatan tertentu," tuturnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini berharap agar semua proses yang telah disusun dan dipersiapkan sedemikian rupa bisa ditaati bersama oleh seluruh pihak. Ia mengakui masih kurang sempurnanya proses yang ada, namun ia menegaskan bahwa proses SPMB ini sepenuhnya kebijakan dari pemerintah pusat.
"Kita harus mengakui bahwa sistem yang ada saat ini belum sempurna. Tetapi juga patut diapresiasi bahwa seluruh rekan-rekan di Dindik Jatim sudah berusaha keras memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pendaftar," pungkasnya.
Sebelumnya, viral antrean pengambilan PIN SPMB SMA di Surabaya sejak dini hari. Wali murid mengaku melakukan hal tersebut karena sempat ditolak mengambil pin usai kehabisan kuota.
(faa/hil)