Tragedi Ledakan Dahsyat Balon Udara yang Dikejar Anak-anak di Ponorogo

Round Up

Tragedi Ledakan Dahsyat Balon Udara yang Dikejar Anak-anak di Ponorogo

Auliyau Rohman - detikJatim
Minggu, 08 Jun 2025 08:13 WIB
Balon udara di Ponorogo meledak
Balon udara di Ponorogo meledak (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Sebuah balon udara tanpa awak meledak hebat saat hendak diamankan warga di Dukuh Kori Kidul, Desa Kori, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (7/6/2025). Ledakan itu menyebabkan seorang pria berinisial YN (45), warga setempat, mengalami luka serius pada bagian dada, kaki, dan mata.

Insiden bermula ketika balon udara jatuh dan dikejar sejumlah anak-anak. YN yang khawatir balon tersebut membahayakan, berinisiatif untuk mengamankannya terlebih dahulu.

"Ceritanya korban mau mengamankan balon itu daripada diambil anak-anak. Kasihan nanti kalau sampai meledak dan anak-anak kena," ujar Winanto, warga Desa Kori, kepada wartawan, Sabtu (7/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun saat baru menyentuh balon, ledakan keras tiba-tiba terjadi. Sejumlah petasan yang masih menempel di balon itu meledak secara spontan.

"Baru dipegang, langsung meletus. Suaranya keras banget. Ledakannya cuma sekali, tapi besar sekali. Petasannya masih banyak, yang belum meletus juga masih ada," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, YN sempat berlari dan menyeberangi sungai demi mengamankan balon yang dikejar anak-anak.

"Kalau korban nggak cepat-cepat amankan, mungkin anak-anak bisa jadi korban. Untungnya anak-anak masih agak jauh waktu itu," tambahnya.

Ledakan menyebabkan luka bakar serius pada tubuh korban. Warga segera membawa YN ke RSUD dr. Harjono Ponorogo.

Kapolsek Sawoo AKP Yudi Kristiawan membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut kejadian terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

"Korban melihat balon udara tanpa awak jatuh di sekitar TKP, kemudian dikejar anak-anak. Korban berinisiatif mengamankan balon dengan menyeberangi sungai, namun saat balon dipegang, mercon yang terbawa balon meledak," terang AKP Yudi.

"Korban mengalami luka di dada, mata, dan kaki. Korban sempat berteriak minta tolong, dan warga langsung membawa ke rumah sakit," imbuhnya.

Menurut AKP Yudi, balon udara tersebut cukup besar, dengan panjang sekitar 25 meter. Di bagian ekornya ditemukan sekitar 70 petasan kecil dan 5 petasan besar.

"Ada empat petasan sebesar betis orang dewasa, dua sebesar pergelangan tangan, dan sekitar 70 buah sebesar ibu jari. Semua sudah diamankan di Polsek," jelasnya.

Menariknya, pada badan balon ditemukan tulisan "Balong", namun pihak kepolisian belum dapat memastikan asal-usul balon tersebut.

"Kami masih melakukan pendalaman dan identifikasi asal balon itu. Jika ada pihak yang merasa membuat atau mengetahui, kami minta untuk segera melapor," tegas Yudi.

Sementara itu, korban YN sudah berada dalam kondisi yang sadar dan stabil. Namun, korban mengalami luka bakar serius akibat ledakan petasan yang mengenai bagian tubuh vital.

Humas RSUD dr. Harjono Ponorogo Sugianto menyampaikan, luka yang diderita korban tergolong cukup berat, meski secara keseluruhan tidak terlalu luas.

"Kondisi korban dalam keadaan sadar dan stabil. Tapi untuk lukanya masuk kategori grade 3, artinya efek ledakannya cukup dalam meskipun luasnya hanya sekitar 3 persen," jelas Sugianto kepada wartawan, Sabtu (7/6/2025).

Menurut Sugianto, luka bakar terjadi di beberapa bagian tubuh korban. Mulai mata, dada dan kaki kanan. Meski lukanya tidak lebar namun lukanya dalam.

"Luka mengenai mata, dada, dan kaki bagian kanan. Efek dari ledakan di area mata cukup serius, pasien mengeluh penglihatannya kabur di kedua mata," ujarnya.

Pihak rumah sakit akan segera melakukan tindakan medis lanjutan untuk menangani luka yang dialami korban. Mulai dari pembersihan hingga perawatan.

"Kita akan segera lakukan pembersihan luka di ruang operasi. Semoga penanganannya lancar dan korban bisa cepat pulih," imbuhnya.




(auh/hil)


Hide Ads