Langkah Dinkes Surabaya Antisipasi Kembalinya COVID-19

Langkah Dinkes Surabaya Antisipasi Kembalinya COVID-19

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 04 Jun 2025 22:30 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Beberapa negara di Asia melaporkan peningkatan kasus COVID-19. Kemenkes juga sudah mengeluarkan SE tentang kewaspadaan peningkatan kasus COVID-19. Meski Surabaya belum ada laporan kasus COVID-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan antisipasi.

Salah satu antisipasi penyebaran virus COVID-19 di Surabaya dengan mengaktifkan surveilans Influenza-Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) di fasilitas pelayanan kesehatan.

"Dinas Kesehatan telah melakukan upaya antisipasi penyebaran COVID-19 di Kota Surabaya. Seperti mengaktifkan surveilans ILI/SARI baik di puskesmas maupun di rumah sakit," kata Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina kepada detikJatim, Rabu (4/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pihaknya bersama lintas sektor meningkatkan peran aktif bersama Tokoh agama (Toga), Tokoh masyarakat (Toma), dan ketua RT/RW untuk mengedukasi warga agar tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin di tempat keramaian melalui ceramah atau pertemuan warga. Lalu memantau Pelaku Perjalanan dari Luar Negeri (PPLN), atau masyarajak usai melakukan perjalanan dari daerah atau wilayah dengan risiko tinggi.

"Mengedukasi, sosialisasi kepada masyarakat melalui promosi kesehatan kewaspadaan dini terhadap penyakit COVID-19. Seperti menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS), menerapkan etika batuk baik di rumah maupun di tempat umum, menggunakan masker jika sedang sakit atau saat berada di tempat keramaian, dan mengurangi mobilitas fisik yang tidak perlu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Meski baru melewati masa libur panjang, Nanik memastikan belum ditemukan peningkatan signifikan kasus yang mirip gejala COVID-19. Menurutnya, laporan dari sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR) menunjukkan kondisi masih stabil, dengan dominasi kasus flu biasa dan alergi.

"Tetap stabil dengan penyebab dominan alergi dan flu biasa. Seluruh rumah sakit dan puskesmas se-Surabaya juga telah diinstruksikan untuk melaporkan kasus ISPA/ILI-SARI melalui aplikasi SKDR," pungkasnya.




(auh/abq)


Hide Ads