Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rusman Ya'qub menilai langkah Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy (Rommy) menyodorkan sejumlah nama eksternal untuk bergabung dan menjadi Ketum partai adalah hal yang wajar. Langkah Rommy dia nilai sebagai upaya untuk menyelamatkan partai.
"Gus Romy bertindak sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP tidak lain untuk membesarkan PPP dan mengembalikan ke Senayan di 2029 nanti. Hal itu beliau lakukan juga bukan atas ambisi pribadi. Saya tidak melihat sedikit pun beliau mengeksploitasi partai atau bahkan mengambil keuntungan dari hal itu," ujar Rusman saat ditemui di Surabaya, Kamis (29/5/2025).
Rusman menyebut, hal itu merupakan ikhtiar Rommy mengembalikan PPP di parlemen pada Pemilu 2029 nanti pasca gagal lolos pada Pemilu 2024 di era kepemimpinan Mardiono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia sebutkan juga bahwa langkah-langkah Rommy semua dilakukan sudah atas pertimbangan dan kajian yang matang setelah menerima masukan dari para pimpinan majelis DPP PPP, para senior PPP juga termasuk 20 DPW PPP se Indonesia.
"Para pimpinan Majelis mempercayakan kepada beliau untuk membangun komunikasi politik kepada banyak pihak. Dan alhamdulillah banyak tokoh yang memiliki kepedulian tinggi dan menginginkan agar PPP kembali ke parlemen," kata Rusman.
Oleh karena itu kami pun menyambut dengan membuka diri kepada siapa pun yang ingin mengabdikan diri untuk membesarkan PPP, partai warisan ulama, partai Islam satu-satunya di Indonesia.
"Tuntutan agar PPP menjadi partai yang lebih terbuka juga sudah disepakati mayoritas DPW PPP dalam forum resmi partai yaitu Mukernas PPP pada bulan Desember 2024 yang lalu," katanya.
Rusman menambahkan, apa yang ditempuh oleh Rommy merupakan langkah organisatoris dan konstitusional. Plt Ketum PPP Mardiono, disebut Rusman juga mengetahui dan melakukan hal demikian.
"Maka salah besar kalau ada yang menilai itu sebagai langkah eksploitatif atau memperdagangkan partai. Seperti halnya yang di sampaikan oleh Waketum Rusli Effendi," katanya.
"Oleh karena itu saya meminta kepada Waketum Rusli Effendi agar fokus pada tupoksinya sebagai Waketum Bidang Keagamaan dan Kesra. Tidak usah sibuk mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang justru menyebabkan blunder dan membuat publik semakin tidak simpatik," tambahnya.
Rusman menyarankan sebaiknya Rusli fokus mengingatkan dan memberi saran-saran yang baik kepada Plt Ketum Mardiono agar ke depan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan di depan publik seperti yang pernah disampaikan sebelumnya yaitu menilai Rasulullah juga pernah melakukan kesalahan.
"Padahal Rasulullah itu adalah 'maksum', terhindar dari perbuatan salah dan dosa," katanya.
Terkait dengan usulan namanya sendiri sebagai Calon Ketua Umum oleh DPW PPP Kaltim, dia sampaikan bahwa itu merupakan hak dari DPW untuk menyampaikan usulan.
"Namun saya secara pribadi tentu bisa mengukur diri. Saya lebih mengerti terhadap ukuran baju saya sendiri. Saya ucapkan terima kasih. Masih banyak tokoh lain yang jauh lebih siap dan memiliki kemampuan untuk membawa PPP kembali ke jalur kemenangan di antaranya Pak Amran Sulaiman, Agus Suparmanto, Sandiaga Uno hingga Marzuki Ali," tandasnya.
Sebelumnya, sebagaimana dilansir dari detikNews, Rommy mengatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjadi salah satu tokoh yang dijagokan untuk memimpin PPP.
Selain Amran, muncul pula nama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) hingga eks Menparekraf Sandiaga Uno. Pada Desember tahun lalu, Rommy bahkan sempat mengajak eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk bergabung dengan partai berlambang Ka'bah ini.
Ia menyebut dorongan Amran menjadi caketum merupakan pandangan pribadinya. Dia sebutkan bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) juga tahu kualitas Amran.
"Beberapa kali diskusi saya dengan Pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran. Karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah," kata Rommy.
"Nama-nama itu semuanya murni pemikiran saya, kecuali Pak Agus Suparmanto yang didorong oleh Gus Yasin (Wagub Jateng)," tambahnya.
Tidak berselang lama, pernyataan Rommy disesalkan Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi. Rusli mengkritik Rommy yang menyodorkan sejumlah nama untuk memimpin partai. Rusli mengingatkan Rommy bahwa PPP bukanlah dagangan.
"Sangat tidak etis, seperti mengeksploitasi partai dan seolah-olah ini merupakan barang dagangan," kata Rusli kepada wartawan, Selasa (27/5/2025).
(dpe/hil)