Analisa Pengamat Unair Soal Peluang Khofifah Jadi Ketum PPP

Analisa Pengamat Unair Soal Peluang Khofifah Jadi Ketum PPP

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 21 Mei 2025 18:45 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai halalbihalal dengan kepala daerah se-Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Khofifah Indar Parawansa (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Nama Khofifah Indar Parawansa diusulkan tokoh PPP Jatim KH Mujahid Ansori untuk maju sebagai Caketum PPP di Muktamar 2025. Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Fahrul Muzaqqi menyebut kans Khofifah memimpin partai berlambang Ka'bah tersebut sangat besar.

"Peluangnya besar sekali Khofifah bisa menjadi Ketum PPP," kata Fahrul saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (21/5/2025).

Fahrul menyebut Khofifah punya modal mumpuni untuk memimpin PPP. Bahkan ia melihat Khofifah lebih memiliki magnet tersendiri dibanding nama-nama yang beredar sebagai Caketum PPP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira Khofifah ini kalau level politiknya, level pengalamannya, level manajerialnya di organisasi sudah di atas nama-nama yang beredar. Beliau sudah menjadi Ketum Muslimat selama 2 dekade lebih, dan itu organisasi dengan kader yang jumlahnya jutaan," jelasnya.

Menurut Fahrul jika Khofifah menjadi Ketum PPP, maka akan memperkuat posisi Gubernur Jatim tersebut di eskalasi politik nasional.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau menjadi ketum tentunya akan meningkatkan daya jual Khofifah juga di level nasional, sebab ini kendaraan politik yang cukup mumpuni. Apalagi, saya pernah mendengar jika Khofifah masih memiliki KTA PPP," jelasnya.

"Saya lihat saat ini bolanya tinggal di Khofifah, apakah beliau mau atau tidak? Jika mau saya kira peluangnya sangat terbuka lebar," tambahnya.

Fahrul kemudian menyebut sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh Khofifah jika menjadi Ketum PPP. Salah satunya mengubah ideologi partai yang eksklusif menjadi inklusif.

"Karena saya lihat PPP ini partai cenderung ke kanan. Dengan dinamika politik yang terus berubah di setiap zaman, saya kira tugas beratnya bagaimana idelogi PPP ini lebih tengah untuk diterima oleh semua kalangan," jelasnya.

"Sebab kita tahu pasca reformasi, PPP ini trennya cenderung terus menurun. Maka perlu mengubah identitas partai agar lebih diterima oleh semua kelompok pemilih," tambahnya.

"Dan jika Khofifah menjadi ketum, maka harus ada perpaduan di partai untuk menggaet kelompok milenial. Sementara Khofifah tentu akan membawa voters Muslimat ke PPP," tandasnya.




(dpe/abq)


Hide Ads