Penolakan Halus Khofifah Saat Diusulkan Jadi Ketum PPP

Penolakan Halus Khofifah Saat Diusulkan Jadi Ketum PPP

Amir Baihaqi - detikJatim
Sabtu, 17 Mei 2025 12:45 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai halalbihalal dengan kepala daerah se-Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Khofifah Indar Parawansa (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya - Khofifah Indar Parawansa diusulkan maju sebagai Calon Ketua Umum PPP pada Muktamar PPP 2025 mendatang. Khofifah menolak dengan halus. Guebernur Jatim itu membeberkan alasannya.

"Saya ini Ketum Dewan Pembina Muslimat NU, nggak boleh memimpin partai," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (17/5/2025).

Menurutnya, masih banyak kader PPP yang sangat mumpuni untuk memimpin partai berlambang Ka'bah itu hingga 5 tahun ke depan. Dia sarankan kader diberi kesempatan memimpin.

"Dengan segala hormat banyak kader-kader PPP yang punya kesempatan untuk bisa memimpin PPP ke depan. Jadi bagus kader-kader kalau diberi kesempatan memimpin PPP ke depan," jelas Khofifah.

Sebelumnya, Kiai Mujahid Ansori selaku tokoh senior PPP Jatim mengusulkan agar nama Khofifah maju sebagai Caketum PPP di Muktamar Agustus mendatang. Mujahid menilai Khofifah sosok yang mumpuni memimpin PPP.

"Khofifah itu sudah punya pengalaman memimpin organisasi besar yakni Muslimat NU. Kepemimpinannya saya yakin bisa membawa PPP kembali pada kejayaannya," kata Mujahid kepada detikJatim.

Mujahid menyebutkan popularitas dan ketokohan Khofifah bisa memberi dampak elektoral terhadap PPP. Apalagi, Khofifah juga bisa membawa suara warga Nahdliyin ke PPP.

"Apalagi Khofifah sekarang Ketum Dewan Pembina Muslimat NU, Ketua DPP PBNU juga. Saya yakin kehadiran beliau di PPP bisa memberi dampak elektoral dan mengembalikan kejayaan PPP," jelasnya.

"Apalagi Khofifah itu darahnya jelas darah hijau PPP. Saya kira tidak akan ada hambatan besar jika Khofifah memimpin PPP," tambahnya.


(ihc/abq)


Hide Ads