Peluncuran King's College London di KEK Singhasari dihadiri langsung Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof Fauzan, Gubernur Jawa Timur dan Vice President King's College London Prof Funmi Ononisekan, Rabu (28/5/2025).
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey menyatakan, hadirnya King's College Londong di KEK Singhasari merupakan bentuk nyata kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Inggris dalam peningkatan sumber daya manusia.
"King's College London adalah salah satu kampus bergengsi di Inggris dan peresmian hari ini adalah bentuk nyata dari kerjasama, dari kerja keras, kolaborasi, serta dedikasi dari semua pihak," ujar Dominic dalam konferensi pers di KEK Singhasari usai peluncuran.
Dominic mengaku, King's College London turut menjadi bagian dari pembahasan saat pertemuan Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di London pada Nopember 2024
"Peresmian hari ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk Perdana Menteri saya dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Salah satunya di program studi pasca sarjana," akunya.
Dominic juga mengungkapkan, adanya kemitraan strategis antara pemerintah Inggris dan Indonesia sesuai yang ditawarkan KEK Singhasari dalam bidang ekonomi kreatif dan digital.
"Saya berharap ke depan Inggris dan Indonesia semakin maju dan erat demi masa depan yang lebih baik untuk kedua negara," harapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik kerja sama antara King's College London dan Jawa Timur dalam bidang pendidikan.
Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Jawa Timur melalui program gelar master ekonomi digital dan digital future.
Diharapkan, dapat membantu Jawa Timur meningkatkan dan menguatkan kualitas sumber daya manusia dan mencapai target Indonesia Emas 2045.
"King's College London mempercayai Jawa Timur melalui KEK Singhasari menjadi bagian dari pembelajaran secara hybrid ini bukan sesuatu yang sederhana," ungkap Khofifah terpisah.
"Kalau tidak dicangkok, kita tidak bisa membayangkan kapan kita akan mendapatkan capaian-capaian academic achievement seperti yang dibutuhkan hari ini. Baik di Indonesia maupun di dunia," sambung Khofifah.
Khofifah menambahkan, King's College London diharapkan mampu mendongkrak posisi Indonesia dalam sektor kualitas sumber daya manusia nantinya ke rangking 40 dunia.
"Kalau kita bisa rangking 40 dunia dan kemudian kita diberi kesempatan mendapat cangkokan ilmu. Insya Allah ini akan jadi pintu masuk percepatan penguatan kualitas SDM tidak hanya di Jawa Timur tapi juga di Indonesia," harapnya.
Khofifah menyebut, penguatan kualitas SDM agar bisa mengiringi kebutuhan industri manufaktur di Jawa Timur, di mana saat ini sudah mencapai 35 persen.
King's College London melalui program pascasarjana untuk ekonomi digital dan digital future, kebutuhan itu diyakini akan bisa tercapai.
"Oleh karena itu program master degree untuk digital economy dan digital future yang disiapkan oleh King's College London ini menjadi kebutuhan mendesak kita bagaimana kita memberseiringi industri manufaktur di Jawa Timur yang sudah 35 persen," pungkasnya.
Seperti diketahui, King's College London di KEK Singhasari fokus untuk pendidikan jenjang S-2. Saat ini, program S2 Ekonomi Digital dan S2 Digital Future telah dimulai.
Dalam waktu dekat, akan diluncurkan program lanjutan seperti hukum digital, psikologi, dan keamanan siber.
(auh/hil)