Umat Islam tengah menanti datangnya bulan Zulhijah 1446 Hijriah, bulan istimewa yang penuh amalan sunah dan menjadi waktu pelaksanaan ibadah haji serta Idul Adha. Lantas, berapa hari lagi menuju 1 Zulhijah 2025? Simak penjelasannya berikut ini.
Bulan Zulhijah memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan. Selain itu, pada bulan ini muslim juga akan merayakan hari raya Idul Adha. Sementara, muslim yang sedang berada di tanah suci, bulan Zulhijah menjadi puncak ibadah haji. Lalu, berapa hari lagi 1 Zulhijah?
Kapan 1 Zulhijah 2025?
Penetapan 1 Zulhijah 1446 Hijriah di Indonesia menjadi perhatian umat Islam karena berkaitan dengan pelaksanaan puasa Arafah dan Idul Adha. Tanggal ini ditentukan melalui mekanisme rukyatul hilal dan hisab yang dilaksanakan pemerintah serta organisasi keagamaan. Berikut rincian penetapannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Versi Muhammadiyah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah lebih dahulu mengumumkan penetapan 1 Zulhijah 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Mengacu pada Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025, berikut adalah hasil hisab Muhammadiyah.
- Ijtimak jelang Zulhijah 1446 Hijriah terjadi pada Selasa 27 Mei 2025 pukul 10.04.18 WIB.
- Saat matahari terbenam pada tanggal tersebut, hilal sudah berada di atas ufuk di seluruh wilayah Indonesia.
- Karena hilal sudah wujud, maka 1 Zulhijah 1446 Hijriah versi Muhammadiyah jatuh pada Rabu 28 Mei 2025.
Versi Pemerintah
Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama RI (Kemenag), 1 Zulhijah 1446 Hijriah diperkirakan jatuh pada Rabu 28 Mei 2025. Namun, untuk memastikan kepastian tanggal tersebut, pemerintah tetap akan menggelar sidang isbat menjelang akhir bulan Zulkaidah 1446 Hijriah.
Sidang isbat ini bertujuan menetapkan awal Zulhijah secara resmi berdasarkan hasil rukyatul hilal. Mengutip laman resmi Kemenag RI, sidang isbat Idul Adha 2025 akan digelar pada Selasa 27 Mei 2025 bertepatan dengan 29 Zulkaidah 1446 Hijriah, di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Sidang dimulai pada pukul 16.00 WIB.
Sejumlah pihak akan menghadiri sidang isbat ini seperti perwakilan duta besar negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG).
Kemudian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, serta para pakar ilmu falak dari organisasi keagamaan Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, pimpinan ormas Islam, dan pondok pesantren.
Berapa Hari Lagi 1 Zulhijah?
Berdasarkan perhitungan hisab hakiki wujudul hilal yang dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1 Zulhijah 1446 Hijriah jatuh pada Rabu 28 Mei 2025. Hal ini merujuk pada Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025, yang menyebutkan ijtimak jelang Zulhijah terjadi pada Selasa 27 Mei 2025 pukul 10.04 WIB.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama RI juga memprediksi tanggal yang sama, yakni Rabu 28 Mei 2025, sebagai awal Zulhijah. Namun, penetapan resminya tetap menunggu hasil sidang isbat yang akan digelar pada Selasa 27 Mei 2025.
Berdasarkan hisab Muhammadiyah dan perkiraan kalender Hijriah dari Kemenag, 1 Zulhijah 1446 Hijriah akan jatuh pada Rabu 28 Mei 2025. Artinya, mulai hari ini, Senin 26 Mei 2025, umat Islam hanya tinggal menunggu dua hari lagi menuju awal bulan Zulhijah,bulan suci yang sarat ibadah dan keutamaan.
Amalan Bulan Zulhijah
Bulan Zulhijah merupakan salah satu bulan istimewa dalam kalender Hijriah. Di dalamnya, terdapat berbagai keutamaan dan amalan yang dianjurkan bagi umat Islam. Merangkum detikHikmah berikut beberapa amalan yang sangat dianjurkan.
1. Puasa Sunah di Awal Zulhijah
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk berpuasa sejak tanggal 1 hingga 9 Zulhijah. Puasa sunah ini termasuk juga puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Zulhijah dan puasa Arafah pada 9 Zulhijah.
Puasa Arafah memiliki keutamaan besar, yaitu menghapus dosa selama dua tahun, yaitu satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya. Diriwayatkan dari sebagian istri Nabi SAW, mereka berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ تِسْعَ ذِىْ الْحِجَّةِ، وَيَوْمَ عَاشُوْرَاءَ، وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرِ، وَأَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيْسَ.
Artinya: Rasûlullâh SAW biasa berpuasa pada sembilan hari bulan Zulhijah, hari Asyura, tiga hari pada setiap bulan, dan hari Senin pertama awal bulan serta hari Kamis.
2. Memperbanyak Zikir dan Doa
Salah satu amalan utama di bulan Zulhijah adalah memperbanyak zikir seperti takbir, tahlil, tasbih, serta istigfar. Bulan ini menjadi momen tepat untuk terus mengingat Allah dalam setiap kondisi.
Zikir yang dilakukan dengan penuh kesadaran akan mendekatkan hati kepada Allah dan menjadi ladang pahala di bulan yang penuh keberkahan ini. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah An-Nisa ayat 103:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.
3. Menunaikan Ibadah Haji
Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang diwajibkan bagi muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Pelaksanaan haji berlangsung pada bulan Zulhijah, khususnya antara tanggal 8 hingga 13 Zulhijah. Puncaknya adalah saat wukuf di Padang Arafah pada 9 Zulhijah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
العُمْرَةُ إلى العُمْرَة كَفَارَةٌ لِما بَيْنَهُمَا والحجُّ المَبْرُورِ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إلاّ الجَنَّة
Artinya: Dari satu umrah ke umrah yang lainnya (berikutnya) menjadi penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga. (HR Muslim).
4. Berkurban pada Hari Raya Idul Adha
Amalan penting lainnya di bulan Zulhijah adalah berkurban, yaitu menyembelih hewan ternak seperti kambing, sapi, domba, atau unta. Kurban dilakukan pada 10 Zulhijah (Hari Raya Idul Adha) dan bisa dilanjutkan selama hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah).
Daging hewan kurban dibagikan kepada yang membutuhkan, termasuk fakir miskin, sebagai bentuk kepedulian dan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Kautsar ayat 2:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Artinya: Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!
(ihc/irb)