Aroma panas jelang Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mulai terasa. Di balik gemerlap politik nasional, PSI kini dihadapkan pada dinamika internal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dua nama besar, Kaesang Pangarep dan Joko Widodo (Jokowi), tiba-tiba muncul ke permukaan, diperebutkan sebagai Ketua Umum baru partai berlambang mawar itu.
Berikut sederet faktanya:
1. Nama Kaesang dan Jokowi Menguat Jadi Calon Ketua Umum
Dinamika PSI mendadak gempar saat dua nama muncul ke permukaan: Kaesang Pangarep dan Joko Widodo. Kedua figur ini dinilai punya nilai strategis yang kuat di mata kader PSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua-duanya berpotensi. Saat ini dinamika yang terjadi di kabupaten/kota di Jawa Timur menginginkan Mas Kaesang dan Pak Jokowi," kata Ketua DPW PSI Jatim, Bagus Panuntun.
2. PSI Jatim Terbelah Dalam Dukungan
PSI Jawa Timur diakui sedang dalam posisi terbelah. Sebagian kader solid mendukung Kaesang, sebagian lagi berharap Jokowi bisa menjadi figur pemersatu arah politik PSI.
"Perbedaan pendapat di kalangan kader adalah dinamika biasa. Justru ini menandakan bahwa PSI sedang bertumbuh dan membuka ruang partisipasi. Demokrasi itu bukan soal seragam berpikir, melainkan soal saling menghormati dalam perbedaan," ungkap Bagus.
3. Kongres PSI Juli 2025 Terbuka untuk Semua Kader
Tak seperti partai lain, PSI akan menggelar kongres secara terbuka bagi seluruh anggota terdaftar di seluruh Indonesia. Mereka berhak memberikan suara secara langsung untuk menentukan Ketua Umum.
"Para calon ketua umum harus mendapat dukungan dari minimal 5 DPW provinsi dan 20 DPD kabupaten/kota untuk bisa mendaftar," terang Bagus.
4. Perdebatan Pro-Jokowi dan Pro-Kaesang Jadi Warna Baru
Perdebatan soal siapa yang lebih layak dipilih, justru dianggap sebagai bukti kedewasaan partai dalam berdemokrasi.
"Meskipun perbedaan pendapat terjadi, banyak pengamat melihatnya sebagai proses wajar dalam partai modern. Perdebatan antara kubu pro-Jokowi dan pro-Kaesang justru menunjukkan bahwa PSI sedang belajar menjadi partai terbuka yang tumbuh bersama basisnya," tegas Bagus.
5. Siapa Pun Terpilih, Semua Wajib Solid
Bagus memastikan, apapun hasil kongres nanti, seluruh kader PSI wajib mendukung ketua umum terpilih dan mengamankan visi partai untuk Pemilu mendatang.
"Siapa pun nanti yang sukses dalam kongres, pasti kami wajib mendukung dengan solid. Tentunya ketum yang terpilih bisa mewujudkan cita-cita PSI dan memimpin kader-kader untuk memenangkan pemilu," tutupnya.
(auh/hil)