Gubernur Khofifah Siapkan Langkah Mitigasi Longsor di Trenggalek

Gubernur Khofifah Siapkan Langkah Mitigasi Longsor di Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikJatim
Kamis, 22 Mei 2025 08:15 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi longsor di Trenggalek
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi longsor di Trenggalek (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek - Gubernur Jawa Timur segera mendatangkan tim ahli untuk melakukan penelitian di lokasi bencana tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek. Ini untuk memitigasi sejumlah potensi risiko.

Saat meninjau lokasi tanah longsor , Gubernur Khofifah menyebut titik bencana cukup luas dan memiliki kontur yang cukup ekstrem, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

"Nanti Pak Bayu, Kadis PU SDA, akan membawa tim dari Universitas Brawijaya yang memiliki alat cukup canggih untuk mendeteksi titik-titik yang masih berisiko. Karena di bawah permukaan ada kemungkinan aliran air yang bisa menyebabkan jalan terbelah jika terjadi hujan intensitas tinggi," kata Khofifah, Kamis (22/5/2025).

Ia menegaskan pentingnya langkah mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana susulan.

Pihaknya melihat, proses pencarian enam korban tanah longsor yang hilang dilakukan dengan standar keamanan yang tinggi. Sejumlah bendera dipasang di beberapa titik sebagai penanda daerah rawan longsor. Penanda ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para relawan dalam menjalankan tugas-tugas mereka di lapangan secara lebih waspada.

Pemprov Jatim juga akan memanfaatkan teknologi dari tim Universitas Brawijaya untuk mempercepat proses mitigasi secara lebih presisi. Hal ini penting mengingat masih banyak rumah warga yang berada di area rawan longsor.

"Tim secara terpadu akan melakukan identifikasi titik-titik rawan. Jika sudah masuk kategori rawan berat, maka relokasi menjadi langkah yang perlu diambil. Namun tentu ini harus sejalan dengan mata pencaharian warga," jelasnya.

Menurutnya, proses relokasi tidak bisa dilakukan secara sepihak. Proses ini harus melibatkan dialog yang mendalam dengan masyarakat terdampak maupun warga di sekitar tempat lokasi relokasi.

"Tanah ini punya sejarah dan riwayat hidup warga. Tidak bisa serta-merta kita minta pindah. Maka proses komunikasi yang menggunakan rasa dan hati itu sangat penting," imbuhnya.

Ia juga menyampaikan Pemprov Jatim siap membantu pembangunan rumah bagi warga yang direlokasi, dengan harapan masyarakat bisa segera tinggal di tempat yang lebih aman dan nyaman.

Lebih lanjut Gubernur menambahkan, upaya pencarian korban yang masih tertimbun longsor juga terus dilakukan. Kapolres Trenggalek dan Tim SAR telah mengerahkan anjing pelacak untuk membantu mengidentifikasi lokasi keberadaan korban.

"Mohon doanya. Mudah-mudahan proses identifikasi berjalan lancar dan para korban segera ditemukan," ungkapnya.

RT 16 RW 7 Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek. 10 rumah terdampak, tiga di antaranya tertimbun total.

Enam warga dinyatakan hilang. Mereka adalah Mesinem (90), Nitin (36) Tulus (65) Yatini (50) Yatiem (70) Torik (2).


(hil/abq)


Hide Ads