Tasripan Pindah ke Rumah Layak Usai 19 Tahun di Pinggir Lumpur Lapindo

Tasripan Pindah ke Rumah Layak Usai 19 Tahun di Pinggir Lumpur Lapindo

Suparno - detikJatim
Selasa, 20 Mei 2025 13:15 WIB
Tasripan yang Tinggal di Gubuk Pinggir Tanggul Lumpur Lapindo Dipindah ke Rumah Layak
Tasripan yang tinggal di gubuk pinggir tanggul Lumpur Lapindo dipindah ke rumah layak/Foto: Suparno/detikJatim
Sidoarjo - Angin malam dan hawa dingin tanggul lumpur Lapindo selama hampir dua dekade menjadi teman kakek Tasripan (77). Sejak rumahnya lenyap ditelan semburan lumpur panas pada 2006 silam, pria renta ini bertahan hidup seorang diri di sebuah gubuk reyot di pinggir tanggul Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, dengan hanya ditemani sepeda tua dan tumpukan barang bekas.

Namun, kisah pilu itu berakhir hari ini. Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana turun langsung dan memindahkan Tasripan ke tempat tinggal yang lebih layak setelah melihat langsung kondisi mengenaskan gubuk yang selama ini ia tempati.

"Saya melihat langsung kondisi rumah Pak Tasripan. Tidak layak untuk ditinggali, apalagi oleh orang seusia beliau. Maka mulai hari ini, beliau akan kami pindahkan ke rumah yang lebih layak," kata Mimik Idayana kepada detikJatim, Selasa (20/5/2025).

Tasripan merupakan salah satu korban semburan lumpur panas Lapindo. Sebelumnya, ia tinggal di Desa Ketapang. Namun, rumah beserta harta bendanya habis tertelan lumpur. Meski sempat menerima ganti rugi sebesar Rp 80 juta, uang itu harus dibagi untuk dua anaknya dan tak cukup untuk membangun rumah baru.

Sejak saat itu, Tasripan menjalani hidup seadanya di gubuk kecil pinggir tanggul, mengandalkan hasil mengumpulkan barang bekas untuk bertahan hidup.

"Mulai hari ini, Pak Tasripan tidak perlu lagi mengais rezeki dari botol bekas. Semua kebutuhan hidupnya akan kami tanggung. Saya minta beliau fokus beristirahat dan menikmati hari tua dengan layak," tegas Mimik.

Mimik juga menegaskan, penanganan rumah tidak layak huni menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Sidoarjo selama tahun 2025. Pihaknya bekerja sama dengan Baznas untuk menyisir warga yang masih hidup dalam kondisi memprihatinkan.

"Kami targetkan akhir 2025 tidak ada lagi warga Sidoarjo yang tinggal di rumah tidak layak huni. Pemerintah hadir untuk menjamin kesejahteraan mereka," pungkasnya.




(dpe/hil)


Hide Ads