Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mengimbau jemaah haji untuk saling membantu, terutama dalam mendampingi jemaah lanjut usia (lansia) selama berada di Tanah Suci. Sebab, sebagian besar kloter didominasi jemaah lansia.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Sugiyo menjelaskan, di beberapa kloter, khususnya dari Kabupaten Ponorogo, lebih dari 50% jumlah jemaah termasuk dalam kategori lansia.
"Menurut saya alangkah baiknya kalau di antara para jemaah juga saling membantu untuk melayani teman-teman yang lain," ujar Sugiyo, Minggu (18/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugiyo menekankan bahwa ibadah haji bukan hanya soal ibadah individu, tetapi juga kesempatan untuk mendapatkan pahala lewat kepedulian terhadap sesama.
"Jauh lebih penting dan lebih banyak pahala, kalau para jemaah mau saling bantu daripada memaksa ibadah sendiri," tuturnya.
Meski begitu, ia memastikan bahwa petugas dari PPIH maupun kloter pun tetap menjalankan tanggung jawab mereka dalam menjaga para jemaah.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PPIH daerah serta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) untuk memastikan layanan khusus bagi jemaah lansia.
"Sehingga ya ini akan jadi tanggung jawab semua pihak, lebih-lebih dari PPIH dan petugas kloter," imbuhnya.
Sementara itu, ada pula penggabungan syarikah yang diterapkan untuk jemaah. Hal tersebut memungkinkan dilakukan dengan syarat tertentu, seperti jika jemaah merupakan pasangan suami istri, keluarga, penggabungan mahram, maupun pendamping lansia.
"Kami juga memiliki data khusus seperti, surat atau warna yang tertera pada tas paspor jemaah sebagai tanda pengenal syarikah," pungkasnya.
(auh/hil)