7 Fakta Petaka Elf Rombongan Bojonegoro di Tawangmangu-5 Nyawa Melayang

7 Fakta Petaka Elf Rombongan Bojonegoro di Tawangmangu-5 Nyawa Melayang

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Minggu, 18 Mei 2025 10:30 WIB
Rumah duka korban tewas laka maut Tawangmangu di Bojonegoro
Suasana pemakaman warga Bojonegoro korban tewas elf maut/Foto: Ainur Rofiq/detikJatim
Bojonegoro -

Suasana duka menyelimuti Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Bojonegoro, Minggu (18/5/2025) dini hari. Isak tangis menyambut empat mobil ambulans yang membawa jenazah korban kecelakaan tunggal mobil penumpang Elf di jalur lama Magetan-Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Iring-iringan mobil ambulans memecah kesunyian malam desa yang sejak sore diguyur hujan. Warga dan kerabat korban tampak memenuhi pelataran rumah duka di RT 10, Desa Padangan, mengiringi kepulangan orang-orang tercinta dalam kondisi tak bernyawa.

Berikut fakta-fakta tragedi memilukan yang menewaskan lima orang ini:

1. Kecelakaan Diduga Akibat Rem Blong

Mobil Isuzu Elf bernomor polisi S-7338-AA yang mengangkut rombongan wisata dari Padangan melaju dari arah Sarangan menuju Tawangmangu. Saat menuruni jalur di Desa Gondosuli, kendaraan itu diduga mengalami rem blong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rem kendaraan itu diduga blong saat menuruni jalan. Sopir sempat berusaha mengendalikan, tapi akhirnya menabrak badan jembatan," ujar Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Agista Ryan Mulyanto.

2. Mobil Menghantam Pagar Jembatan dan Masuk Jurang

Karena tidak bisa dikendalikan, Elf itu menabrak pagar jembatan hingga beberapa penumpang terguling dan terjatuh ke jurang di bawah jembatan. Menurut keterangan saksi mata, kendaraan Elf sempat membanting setir ke kiri karena dari arah berlawanan ada mobil lain di tikungan.

ADVERTISEMENT

"Saya hanya mencium bau kampas rem yang terbakar, sangat tajam," kata Riki (23), warga sekitar lokasi kejadian.

3. Lima Orang Tewas, Termasuk Seorang Anak

Dari total 17 penumpang termasuk sopir, lima orang tewas di lokasi kejadian. Empat di antaranya warga Desa Padangan, Bojonegoro, dan satu orang dari Cepu, Kabupaten Blora. Di antara korban meninggal, terdapat seorang anak berusia 6 tahun.

Selain korban meninggal, ada 11 orang mengalami luka-luka dengan kondisi beragam. Dua korban luka berat, sementara sisanya luka sedang hingga ringan. Seluruh korban luka masih menjalani perawatan di RSUD Karanganyar.

4. Korban Selamat Ceritakan Detik-Detik Kecelakaan

Salah satu korban selamat, Lasminingsih (56) asal Cepu, mengenang momen mencekam tersebut. Menurutnya, kendaraan Elf sudah menunjukkan tanda-tanda bermasalah saat menuruni jalan.

"Kendaraan sudah ada tanda-tanda bermasalah saat turun, lalu tiba-tiba terguling," ujarnya.

"Saya jatuh ke jurang, tapi Alhamdulillah selamat."

5. Empat Ambulans Antar Jenazah ke Padangan Dini Hari

Jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 01.30 WIB, diiringi isak tangis keluarga dan kerabat. Iring-iringan ambulans memecah kesunyian malam Desa Padangan yang diguyur hujan sejak sore.

Setelah disemayamkan sejenak, tiga jenazah yakni Ana Rubi (45), Atik (49), dan Salma (6) langsung dimakamkan berjajar di pemakaman Desa Padangan. Sementara jenazah Sri Mulyani (58) dimakamkan di Kuburan Dusun Jalakan, Padangan.

"Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 1 lebih dini hari. Tak lama kemudian oleh pihak keluarga langsung dimakamkan," tutur Kristinawati, salah satu warga yang turut melayat.

6. Duka Mendalam di Rumah Para Korban

Sejak siang hingga malam, suasana rumah duka di RT 10, Desa Padangan dipenuhi tetangga, keluarga, dan sanak saudara yang datang melayat. Isak tangis pecah saat jenazah-jenazah korban kecelakaan tiba di rumah masing-masing.

7. Polisi Selidiki

Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Agista Ryan Mulyanto menyebut jalur tersebut memang rawan kecelakaan, apalagi di musim hujan. Penurunan curam dan tikungan tajam sering kali menjadi titik rawan.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kondisi kendaraan sebelum berangkat dan faktor lain yang menyebabkan kecelakaan.

"Mobil dengan nomor polisi S-7338-AA tersebut berisi 17 orang, termasuk sopir. Mereka rombongan wisata asal Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, dan Cepu, Kabupaten Blora," terang AKP Agista.




(irb/hil)


Hide Ads