14 Hari Razia, 13 Preman di Situbondo Diringkus

14 Hari Razia, 13 Preman di Situbondo Diringkus

Chuk Shatu Widarsha - detikJatim
Sabtu, 17 Mei 2025 12:00 WIB
Hasil Operasi Pekat II Semeru Polres Situbondo
Hasil Operasi Pekat II Semeru Polres Situbondo Foto: Chuk Shatu Widarsha
Situbondo -

Polres Situbondo memaparkan hasil pelaksanaan Operasi Pekat II Semeru 2025 yang digelar selama 14 hari. Sebanyak 13 tersangka kasus premanisme berhasil diamankan dalam operasi tersebut.

Dalam operasi yang berlangsung sejak 1 hingga 14 Mei 2025 itu, polisi berhasil mengungkap empat kasus tindak kejahatan.

Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan, menyampaikan bahwa Operasi Pekat II Semeru 2025 menyasar kejahatan jalanan dan aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fokus penindakan meliputi pelaku penganiayaan, pemerasan, hingga kekerasan yang meresahkan masyarakat," jelas Rezi, Sabtu (17/5/2025).

Ia mengungkapkan, dari hasil operasi tersebut diketahui bahwa penyebab terjadinya penganiayaan atau pengeroyokan umumnya dipicu oleh pengaruh minuman keras.

ADVERTISEMENT

Selain penindakan terhadap aksi kriminalitas dan premanisme, lanjut Rezi, Polres Situbondo bersama jajaran Polsek juga rutin melakukan patroli untuk menertibkan peredaran minuman keras.

Selama pelaksanaan operasi, jajaran Polres Situbondo turut menyiagakan personel di sejumlah titik rawan. Patroli intensif juga dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Kami juga mengintensifkan patroli melalui Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) guna menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif," tegas Rezi.

Ia menambahkan, Operasi Pekat II Semeru merupakan bagian dari operasi kepolisian kewilayahan yang bertujuan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Situasi yang aman dan kondusif ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi serta investasi di wilayah hukum Polda Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Situbondo.

"Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Polres Situbondo dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari gangguan premanisme," pungkasnya.




(ihc/ihc)


Hide Ads