Cerita Petugas Damkar Lepas Pipa Paralon dari Kelamin Kakek di Ngawi

Round Up

Cerita Petugas Damkar Lepas Pipa Paralon dari Kelamin Kakek di Ngawi

Amir Baihaqi - detikJatim
Kamis, 15 Mei 2025 08:35 WIB
Damkar bersama petugas medis melepas cincin paralon di kemaluan kakek di Ngawi.
Damkar bersama petugas medis melepas cincin paralon di kemaluan kakek di Ngawi. (Foto: Istimewa)
Ngawi -

Suroso, terpaksa harus mendatangi dan meminta tolong petugas di kantor Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Ngawi. Pasalnya, kemaluan kakek 65 tahun tersangkut pipa paralon

Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi, Purwanto mengatakan kejadian ini terjadi pada Selasa (13/5/2025) pagi.

"Pelapor punya inisiatif langsung ke Damkar karena sering melihat Damkar dalam menangani aduan masyarakat," ungkap Purwanto Rabu (14/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan pipa paralon air yang menyangkut di burung Suroso berdiameter 3/4 dim. Karena hal ini, petugas yang menangani sempat mengaku kaget dengan kejadian tersebut.

"Membuat kaget kamu semua. Gimana tidak, burungnya bisa masuk ke lubang paralon kecil sampai kesakitan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Mengeluarkan pipa paralon dari kemaluan Suroso bukan barang yang mudah. Sebab selain harus hati-hati, Suroso kerap merintih kesakitan. Karena hal ini, Suroso kemudian dibawa ke Rumah Sakit Widodo.

"Jadi dengan melibatkan petugas medis, pelapor kita bawa ke Rumah Sakit Widodo untuk proses lebih lanjut," ujar Purwanto.

Pipa paralon yang menyangkut di kelamin Suroso pun akhirnya bisa dikeluarkan. Namun petugas setidaknya membutuhkan waktu hingga 1 jam.

"Proses penanganan membutuhkan waktu hampir satu jam lamanya mulai pukul 04.30 WIB hingga 05.30 WIB," imbuhnya.


Purwanto mengatakan, memang sengaja memasang pipa paralon tersebut dua hari sebelumnya. Tujuannya agar ia tidak berhalusiasi terkait kebutuhan biologisnya.

"Katanya untuk mengantisipasi supaya tidak berhalusinasi atau berfantasi seksual sehingga kemaluannya tidak bereaksi saat dimasukkan pipa paralon air itu," tuturnya.

"Karena dia merasakan sakit yang luar biasa dan tidak bisa buang air kecil, akhirnya dia mempunyai inisiatif untuk datang kepada kami," tandas Purwanto.




(dpe/abq)


Hide Ads