Alasan Kakek Ngawi Sengaja Pasang Paralon di Kemaluannya

Alasan Kakek Ngawi Sengaja Pasang Paralon di Kemaluannya

Sugeng Harianto - detikJatim
Rabu, 14 Mei 2025 17:10 WIB
Damkar bersama petugas medis melepas cincin paralon di kemaluan kakek di Ngawi.
Kakek di Ngawi berterima kasih kepada petugas Damkar yang berhasil melepas paralon di kemaluannya. (Foto: Istimewa)
Ngawi -

Kakek 65 tahun yang datang ke Kantor Damkar Ngawi dan bikin kaget semua orang, mengaku sengaja memasang cincin paralon ke kemaluannya. Dia juga menyebutkan alasan yang bikin para petugas Damkar geleng-geleng kepala.

Kakek yang diketahui bernama Suroso, warga Kecamatan Jogorogo itu mengaku sengaja memasang pipa paralon itu 2 hari sebelum datang meminta bantuan ke kantor Dinas Damkar Ngawi.

Tetapi, karena kemaluannya membengkak dan merasa sakit luar biasa hingga sulit buang air kecil, sang kakek memutuskan meminta bantuan petugas Damkar. Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi, Purwanto yang menyampaikan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau itu memasang paralon di alat kemaluannya itu 2 hari sebelum laporan minta bantuan melepaskan. Karena dia merasakan sakit yang luar biasa dan tidak bisa buang air kecil akhirnya dia berinisiatif datang ke kami," kata Purwanto, Rabu (14/5/2025).

Kepada petugas, akhirnya korban mengakui bahwa dirinya sengaja memasang cincin paralon di kemaluannya itu supaya kemaluannya tidak bereaksi saat mendapatkan rangsangan seksual. Dia berharap paralon di kemaluannya itu bisa mencegahnya berfantasi.

ADVERTISEMENT

"Katanya untuk mengantisipasi supaya tidak berhalusinasi atau berfantasi seksual sehingga kemaluannya tidak bereaksi saat dimasukkan pipa paralon air itu," imbuh Purwanto.

Sebelumnya, kakek itu datang ke Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Ngawi pagi-pagi buta pada Selasa (13/5). Para petugas Damkar Ngawi dibikin kaget saat kakek itu menunjukkan kemaluannya.

Kakek itu meminta bantuan melepas pipa paralon berdiameter 3/4 dim dengan panjang kurang lebih 3 cm yang nyangkut di kemaluannya hingga bengkak. Sejak datang itu sang kakek terus merintih kesakitan.

"Kakek itu datang merintih kesakitan dan membuat kaget kami semua. Kok bisa burungnya masuk ke lubang paralon yang kecil itu sampai kesakitan," ujar Purwanto.

Petugas Damkar pun segera merujuk sang kakek ke Rumah Sakit Widodo untuk penanganan lebih lanjut. Di rumah sakit itu penanganan cincin paralon di kemaluan sang kakek dilakukan bersama petugas medis.

"Jadi dengan melibatkan petugas medis, pelapor kami bawa ke Rumah Sakit Widodo untuk proses lebih lanjut. Pelapor punya inisiatif langsung ke Damkar karena sering melihat Damkar dalam menangani aduan masyarakat," ungkap Purwanto.

Proses melepas paralon dari penis kakek Suroso itu tidak bisa dibilang gampang. Tim Damkar bersama tim medis di RS Widodo Ngawi butuh waktu hingga kurang lebih 1 jam sampai akhirnya cincin paralon itu terlepas.

"Proses penanganan membutuhkan waktu hampir satu jam lamanya mulai pukul 04.30 WIB hingga 05.30 WIB," tandas Purwanto.




(dpe/hil)


Hide Ads