Hipertensi menjadi salah satu gangguan kesehatan yang banyak dialami jemaah haji dari Embarkasi Surabaya. Hal itu sebagaimana hasil pemeriksaan dari Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK).
Kepala BBKK Surabaya Rosidi Roslan mengatakan, berdasarkan data sementara, ada 83 orang yang mengalami gangguan kesehatan hipertensi.
"Kebanyakan saya lihat ya, dari catatan kita yang ada sekarang itu hipertensi yang paling banyak kasusnya. Setiap hari kami memeriksa sekitar 70 calon haji dan rata-rata hipertensi," kata Rosidi, Sabtu (10/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa faktor yang diduga memicu terjadinya hipertensi, antara lain karena usia dan perjalanan jauh dari daerah asal jemaah menuju Embarkasi Surabaya.
"Kita tahu mungkin salah satunya mungkin apa namanya, dari jauh gitu ya, kabupaten jauh. Kemudian, di sini mungkin istirahatnya kurang gitu ya, hipertensi," terang Rosidi.
Selain hipertensi, BBKK Surabaya juga mencatat sejumlah penyakit lain yang dialami jemaah haji antara lain diabetes 17 orang, anemia 11 orang, hingga gangguan pernafasan 20 orang.
"Kemudian masalah ini diabetes juga ada, anemia juga ada. Kemudian gangguan pernafasan juga masuk," bebernya.
Rosidi melanjutkan, jemaah haji yang mengalami gangguan kesehatan tersebut dan dinyatakan masuk dalam kategori risiko tinggi akan ditinjau ulang kondisi kesehatannya oleh tim medis yang bertugas.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan risiko kesehatan tinggi, maka jemaah tersebut bisa dinyatakan tidak layak terbang serta akan dirawat terlebih dahulu di Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya hingga kondisinya pulih.
"Kita lihat, nanti mudah-mudahan kondisinya bisa stabil," pungkasnya.
(irb/hil)