Penyakit Seribu Wajah, Ini Sejarah dan Tujuan Hari Lupus Sedunia

Penyakit Seribu Wajah, Ini Sejarah dan Tujuan Hari Lupus Sedunia

Mira Rachmalia - detikJatim
Sabtu, 10 Mei 2025 06:30 WIB
World lupus day design banner for social media, campaign, and blog post. Lupus autoimmune disease vector illustration.
Lambang Hari Lupus. Simak Sejarah Hari Lupus. Foto: Getty Images/iStockphoto/Logvinart
Surabaya -

Setiap 10 Mei, dunia memperingati Hari Lupus Sedunia sebagai bentuk kepedulian terhadap para penyintas lupus, penyakit autoimun kronis yang kerap disebut sebagai 'penyakit seribu wajah'. Istilah ini muncul karena gejala lupus sangat beragam dan sering menyerupai penyakit lain, sehingga sulit dikenali sejak dini.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat jumlah penderita lupus di seluruh dunia saat ini mencapai lima juta orang. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan usia produktif dan setiap tahun ditemukan lebih dari 100 ribu penderita baru.

Lupus adalah adalah penyakit auto imun yang dapat menyebabkan peradangan dan rasa nyeri di berbagai bagian tubuh. Secara umum lupus biasanya menyerang kulit, persendian, maupun organ dalam seperti ginjal dan hati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ironisnya penyakit ini mayoritas diderita perempuan di usia produktif. Dan, hingga saat ini belum ada obatnya. Sehingga deteksi lupus sedini mungkin menjadi kunci pengobatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Sejarah Hari Lupus Sedunia

Hari Lupus Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Mei sebagai momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap lupus, sebuah penyakit autoimun yang masih kurang dikenal, namun berdampak besar pada kehidupan jutaan orang.

ADVERTISEMENT

Peringatan Hari Lupus Sedunia pertama kali diinisiasi oleh Lupus Canada pada tahun 2004. Peringatan diadakan sebagai bagian dari kampanye global untuk menyoroti pentingnya perhatian terhadap penderita lupus dan keluarganya.

Gagasan untuk menciptakan Hari Lupus Sedunia lahir dari semangat kolaboratif antara organisasi lupus dari 13 negara. Mereka bersatu dalam satu suara untuk menyuarakan pentingnya perhatian global terhadap lupus, penyakit yang kerap terabaikan namun berdampak besar bagi jutaan penderitanya di seluruh dunia.

Dari pertemuan tersebut, lahir empat tuntutan utama, yaitu peningkatan dana penelitian lupus dari pemerintah, penyediaan layanan kesehatan yang lebih layak, ketersediaan data epidemiologis yang akurat untuk mendukung pengambilan kebijakan, dan edukasi agar lupus dikenali sebagai penyakit serius yang membutuhkan penanganan sejak dini.

Sejak saat itu, kampanye ini terus berkembang dan menarik perhatian komunitas global. Organisasi besar seperti Lupus Foundation of America ikut ambil bagian dalam peringatan ini. Sebelumnya, organisasi ini sudah menggelar Lupus Alert Day sejak April 2000, namun memilih berkolaborasi dalam gerakan Hari Lupus Sedunia demi dampak yang lebih luas.

Selama dua dekade terakhir, Hari Lupus Sedunia telah diperingati di berbagai belahan dunia, mulai dari Afrika, Asia, Australia, Amerika Utara dan Selatan, hingga Eropa. Peran aktif komunitas medis, pasien, relawan, hingga selebritas telah membantu menyuarakan pentingnya pemahaman terhadap lupus.

Salah satu tokoh terkenal yang mendukung Hari Lupus Sedunia adalah Julian Lennon, musisi dan filantropis yang juga merupakan anak dari legenda musik John Lennon. Julian menjadi Duta Global untuk Hari Lupus Sedunia dan aktif dalam berbagai kampanye edukasi dan donasi.

Beberapa selebritas lainnya yang turut menyumbang dalam gerakan ini termasuk Lady Gaga, Daniel Radcliffe, dan Ian Harding. Mereka memanfaatkan ketenaran mereka untuk menggalang dana serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya lupus.

Tujuan Hari Lupus Sedunia

Lupus adalah penyakit autoimun yang kompleks, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ sehat. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada kulit, ginjal, paru-paru, jantung, sendi, dan sistem saraf.

Karena gejalanya bervariasi dan menyerupai banyak penyakit lain, lupus sering kali sulit didiagnosis secara dini. Kondisi ini membuat banyak penderita tidak mendapatkan penanganan yang tepat pada waktunya. Oleh karena itu, hadir Hari Lupus Sedunia. Peringatan ini bertujuan sebagai berikut.

  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala dan risiko lupus.
  • Mengurangi stigma terhadap pengidap lupus.
  • Mendukung pasien dalam memperoleh akses terhadap pengobatan dan layanan kesehatan yang memadai.
  • Menyerukan perhatian pemerintah dan lembaga internasional agar lupus masuk dalam prioritas kebijakan kesehatan publik.

Hari Lupus Sedunia 2025

Mengutip dari situs worldlupusday.org, Hari Lupus Sedunia pada tahun ini berfokus untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap lupus, perbaikan layanan kesehatan bagi pasien, peningkatan penelitian mengenai penyebab, dan pengobatan lupus yang sangat dibutuhkan, peningkatan kemampuan dokter dalam mendiagnosis lupus.

Serta ketersediaan data epidemiologis lupus yang lebih baik secara global. Karena sejatinya, lupus tidak hanya berdampak pada pasien, tapi keluarga maupun orang sekitanya. Sehingga deteksi dini memungkinkan diagnosa dan pengobatan yang lebih awal agar komplikasi serius dapat dicegah.




(ihc/irb)


Hide Ads