Ini Dugaan Penyebab Pengeroyokan Usai Turnamen Futsal di GOR Unesa

Ini Dugaan Penyebab Pengeroyokan Usai Turnamen Futsal di GOR Unesa

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 07 Mei 2025 21:45 WIB
Pengeroyokan di parkiran sepeda motor usai pertandingan futsal antar-SMA di GOR Unesa.
Pengeroyokan usai turnamen futsal antar-SMA di GOR Unesa. (Foto: tangkapan layar video viral)
Surabaya -

Pengeroyokan usai pertandingan turnamen futsal Neonce Cup 2025 yang digelar di GOR Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Lidah Wetan viral di media sosial. Pengeroyokan itu diduga dipicu kekecewaan suporter tim yang kalah bertanding.

Direktur Humas dan Informasi Publik Vinda Maya Setianingrum mengatakan, untuk kronologi kejadian tersebut hingga saat ini masih dilakukan klarifikasi. Namun, dia pastikan penyebabnya karena suporter tidak terima tim yang didukung kalah.

Peristiwa pengeroyokan itu, kata Vinda, terjadi pada perhelatan turnamen futsal pekan lalu yang mempertemukan salah tim futsal SMAN 13 Surabaya melawan SMK Wahid Hasyim. Pertandingan itu dimenangkan SMAN 13 Surabaya dengan skor 2-0.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi sementara, dua tim yang bertanding itu adalah rival. Suporter tim yang kalah mungkin tidak terima, lalu mengarah pada dugaan pengeroyokan itu," kata Vinda kepada detikJatim, Rabu (7/5/2025).

Atas kejadian itu, Vinda menegaskan bahwa Unesa berkomitmen untuk lebih antisipatif dalam hal penyelenggaraan event. Terutama terkait dengan turnamen olahraga yang melibatkan suporter.

ADVERTISEMENT

"Kami akan meningkatkan kualitas keamanan, kenyamanan, dan dampak baik bagi seluruh pihak yang terlibat. Atas atensi semua pihak, kami sampaikan terima kasih," katanya.

Sekadar informasi, penyelenggara turnamen futsal antar-pelajar Neonce Cup 2025 itu adalah Himpunan Mahasiswa Ilmu Keolahragaan (Hima Ikor) Unesa. Ketua Pelaksana Neonce Cup 2025, Aditya Firmansyah meminta maaf atas insiden yang terjadi di GOR Unesa usai turnamen futsal akhir pekan lalu.

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi usai laga SMA 13 Surabaya melawan SMK Wahid Hasyim 2. Di mana, hasil pertandingan dimenangkan oleh SMA 13 Surabaya dengan skor 2-0.

"Pertandingan yang seharusnya menjadi ajang perayaan sportivitas, justru berakhir dengan insiden yang menyebabkan korban luka," ujarnya.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads