Walkot Eri Minta Pelatih Futsal Disanksi Berat, Ini Kata Keluarga Korban

Walkot Eri Minta Pelatih Futsal Disanksi Berat, Ini Kata Keluarga Korban

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 30 Apr 2025 16:20 WIB
Ayah siswa MI yang dibanting pelatih futsal lawan, Bambang Sri Mahendra.
Ayah siswa MI yang dibanting pelatih futsal lawan, Bambang Sri Mahendra. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Kasus pelatih futsal SDN Simolawang berinisial BAZ (33) yang diduga membanting siswa MI Al Hidayah berinisial BAI (11) di SMP Labschool Surabaya berakhir damai. Namun, kasus dugaan kekerasan terhadap anak ini telah mendapat reaksi keras dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Kemarin, Eri menyampaikan bahwa dia sudah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan dan Inspektorat Surabaya agar menjadikan kasus ini sebagai atensi dan guru sekaligus pelatih futsal pelaku dugaan kekerasan itu agar diberi sanksi terberat.

Ayah korban BAI, Bambang Sri Mahendra merespons atensi yang disampaikan Eri terkait sanksi yang harus diberikan kepada pelatih futsal SDN Simolawang itu. Menurutnya hal itu merupakan hak dari Walkot Eri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan kami begini, saya mendengar di IG-nya Pak Eri, Pak Wali Kota, sanksi terberat sudah tidak ada tolerir. Ini kan hak beliau. Kami tidak bisa mencampuri," kata Bambang kepada detikJatim, Rabu (30/4/2025).

Pihak keluarga korban, kata Bambang, telah memaafkan pelatih futsal itu atas insiden yang dialami oleh BAI. Permaafan ini telah disampaikan dalam proses mediasi di Polrestabes Surabaya, Selasa (29/4).

ADVERTISEMENT

"Tapi ini juga menjadi pembelajaran bagi yang lain. Guru yang lain. Jadi dalam sebuah pertandingan itu ada yang menang dan yang kalah. Jadi mampu menahan emosi. Itu saja," kata Bambang.

Saat ini, Bambang mewakili keluarga BAI telah mencabut laporan ke polisi setelah medias. Ini seperti disampaikan oleh Kanit PPA Polrestabes Surabaya Iptu Eddie Octavianus Mamoto.

"Kemarin kami beri ruang mediasi karena permintaan kedua belah pihak. Jadi kedua belah pihak itu antara pelapor dan terlapor minta ruang mediasi. Ya kami berikan lah ruang mereka ketemu ngobrol akhirnya mereka sepakat untuk berdamai. Sudah cabut laporan kemarin sekalian," kata Eddie.

Sebelumnya, Walkot Surabaya Eri Cahyadi memberi atensi khusus terkait pelatih yang diduga membanting siswa saat selebrasi kemenangan di SMP Labschool Unesa 1 hingga tulang ekornya retak. Eri meminta pelatih sekaligus guru itu diberi sanksi terberat.

"Saya sudah instruksikan Dispendik dan Inspektorat Kota Surabaya untuk menjadikan kasus ini atensi khusus. Akan diberi sanksi terberat. Dan juga sudah ada laporan ke polisi," kata Eri, Selasa (29/4).

Menurutnya seorang guru harus menjadi tauladan bagi siswanya. Atas kejadian itu dia tidak menoleransi segala bentuk kekerasan yang dilakukan terhadap siswa di Surabaya.

"Ini soal keselamatan anak-anak kita, melindungi mereka dari ancaman bahaya di sekitarnya. Pelaku harus diberikan sanksi berat. Guru seharusnya digugu dan ditiru. Terima kasih kepada semua guru di Surabaya yang telah berkinerja baik. Yang melanggar ya harus disanksi," katanya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads