Viral Turnamen Futsal Antar-SMA di GOR Unesa Berujung Pengeroyokan

Viral Turnamen Futsal Antar-SMA di GOR Unesa Berujung Pengeroyokan

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 07 Mei 2025 18:27 WIB
Pengeroyokan di parkiran sepeda motor usai pertandingan futsal antar-SMA di GOR Unesa.
Pengeroyokan di parkiran sepeda motor usai pertandingan futsal antar-SMA di GOR Unesa. (Foto: tangkapan layar video viral)
Surabaya -

Viral video di media sosial memperlihatkan pengeroyokan di GOR Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Kejadian tersebut usai berlangsungnya turnamen futsal antarpelajar, Neonce Cup 2025

Sejumlah video yang viral di sejumlah akun media sosial itu memperlihatkan segerombolan pemuda sedang mengeroyok korban di area parkir motor. Tampak korban pengeroyokan itu 1 orang berbaju putih.

Diketahui pengeroyokan itu terjadi Sabtu (3/5) di GOR Unesa Lidah Wetan. Aksi itu diduga dilakukan suporter tim futsal yang kalah yang menyerang salah satu dari tim yang menang usai pertandingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang didapat detikJatim, suporter yang melakukan pengeroyokan itu merupakan siswa dari SMK Wahid Hasyim. Sedangkan korban yang dikeroyok adalah salah satu pendukung tim futsal SMAN 13 Surabaya.

Pada saat turnamen futsal akhir pekan lalu, salah satu pertandingan mempertemukan SMAN 13 Surabaya melawan SMK Wahid Hasyim. Pertandingan itu pun dimenangkan oleh SMAN 13 Surabaya dengan skor 2-0.

ADVERTISEMENT

Turnamen ini digelar oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Keolahragaan (Hima Ikor) Unesa, penyelenggara turnamen futsal antar-pelajar, Neonce Cup 2025. Kejadian tersebut juga telah dibenarkan.

"Pertandingan yang seharusnya menjadi ajang perayaan sportivitas, justru berakhir dengan insiden yang menyebabkan korban luka," kata Ketua Pelaksana Neonce Cup 2025, Aditya Firmansyah kepada detikJatim, Rabu (7/5/2025).

Direktur Humas dan Informasi Publik Vinda Maya Setianingrum mengatakan pihaknya masih melakukan klarifikasi lebih lanjut terkait kronologi kejadian. Namun, dia memastikan secara umum penyebabnya karena suporter tidak terima karena tim yang didukung kalah.

"Informasi sementara 2 tim yang bertanding itu adalah rival. Suporter tim yang kalah mungkin tidak terima, lalu mengarah pada dugaan pengeroyokan itu," kata Vinda.




(dpe/hil)


Hide Ads