Atlet binaraga Malang viral mengonsumsi ayam mati kemarin (tiren) demi memenuhi kebutuhan protein untuk meningkatkan massa otot jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim. Meski alasannya adalah keterbatasan dana, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim melarang atlet mengonsumsi ayam tiren.
Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Ma'ruf Khozin meminta para atlet binaraga tidak memakan ayam tiren lagi. Selain haram, hewan tiren mengandung bahaya dan dilarang agama untuk dimakan.
"Jadi kalau dianggap ada protein, harus dilihat dulu pertimbangan dengan kuman dan bakterinya yang berbahaya. Kami imbau tidak mengkonsumsi ayam tiren," kata Ma'ruf saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (6/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf mengaku, fenomena penjualan ayam tiren memang masih dijumpai di pasar-pasar tradisional. Biasanya, ayam tiren tetap dijual karena mati saat perjalanan menuju pasar.
"Karena pada hari ini temuan kami memang masih ditemukan ayam yang ketika dibawa pemilik kandang ke pasar itu pasti ada saja ayam yang sudah mati karena berdesakan di kendaraan, nah itu fatwa MUI tidak boleh diperjualbelikan," ujarnya.
"Di samping karena sudah dijelaskan di dalam Al Quran dalam surat Al Baqarah ayat 173, ayam tiren itu jelas tidak menyehatkan," katanya.
Ma'ruf juga mengimbau warga agar lebih selektif dalam membeli daging ayam di pasar. Dia meminta masyarakat tidak sampai tergiur dengan harga murah namun hewan itu tiren.
"Maka kita tetap mencari di pasar jangan tergiur harga murah, jangan tergiur warna pucat memutih. Itu biasanya tanda ayam yang sudah menjadi bangkai alias tiren. Sudah jadi bangkai tapi dikasih nama bagus tiren, biar keren. Sekali lagi tiren tidak boleh dikonsumsi dan sangat berbahaya," katanya.
(dpe/hil)