Tangis haru dan duka menyelimuti Embarkasi Surabaya, Minggu (4/5/2025) pagi. Di tengah sukacita para calon jemaah haji yang bersiap berangkat ke Tanah Suci, kabar duka datang dari kloter 3 asal Tulungagung.
Seorang jemaah, Isdiyono Taslim Atmo Suwito (60), berpulang sebelum sempat menunaikan ibadah haji yang telah lama diimpikannya.
Isdiyono mengembuskan napas terakhirnya di RS Haji Surabaya akibat penyakit TBC dan stroke yang dideritanya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan rekan-rekan jemaah yang tergabung dalam rombongan kloter 3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar menyampaikan kabar duka tersebut dengan penuh keprihatinan.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kami menyampaikan kabar duka. Seorang jemaah kloter 3, Isdiyono Taslim Atmo Suwito (60) telah meninggal Minggu pada pukul 08.18 WIB di RS Haji Surabaya. Kami turut berbela sungkawa. Semoga beliau ditempatkan di surga dan keluarga diberi ketabahan," ujar Bahtiar.
Jenazah almarhum segera dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Gebang, Kecamatan Pakel, Tulungagung, dan dimakamkan pada Minggu malam.
Akhmad Sruji menjelaskan, Isdiyono berangkat haji bersama sang istri, Sunarmi Mrakih (57), dalam kloter 3 yang terdiri dari jemaah asal Tulungagung dan Kediri. Kloter ini masuk ke Asrama Haji Embarkasi Sukolilo Surabaya (AHESS) pada Kamis (1/5), pukul 11.00 WIB. Mereka dijadwalkan terbang ke Tanah Suci keesokan harinya, Jumat (2/5), pukul 11.40 WIB.
Namun, takdir berkata lain. Kondisi kesehatan Isdiyono yang saat itu dinyatakan tidak layak terbang, membuatnya harus menjalani perawatan intensif di RS Haji hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.
"Karena kondisi kesehatan Isdiyono saat itu tidak layak terbang, ia menjalani perawatan di RS Haji dan hari ini ia meninggal karena TBC dan stroke," pungkas Sruji.
(esw/hil)