.webp)
Proses evakuasi jenazah pendaki Gunung Saeng yang meninggal usai terjatuh ke jurang, kembali tertunda. Salah satu faktornya karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk evakuasi.
Selain cuaca yang mengkhawatirkan, faktor lainnya yakni karena kontur medan yang licin. Kawasan Gunung Saeng berketinggian 1.559 MDPL itu sempat diguyur hujan lebat selama beberapa waktu.
Bukan cuma itu saja, sejumlah anggota tim SAR yang terlibat proses evakuasi jenazah juga mengalami insiden. Mereka terluka dan tak bisa melanjutkan pergerakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul. Proses evakuasi jenazah terpaksa kami tunda besok," kata Jatmika, anggota Basarnas Pos Jember kepada awak media, Sabtu (3/5/2025).
Meski demikian, Jatmika memastikan posisi jenazah survivor Baim sudah berada di posisi aman dan telah siap untuk dilakukan pengangkatan.
"Besok akan lebih kami dioptimalkan. Apalagi besok akan ada dukungan personel dari Basarnas Surabaya," tandas Jatmika.
Selain itu, tim juga akan di-rolling. Personel yang sudah beroperasi selama 3 hari akan digantikan personel baru.
Untuk diketahui, hari ini adalah hari ketiga proses evakuasi jenazah Fahrul Hidayatullah alias Baim (18), pendaki asal Dusun Kedungsuko, Desa/Kecamatan Bangsalsari, Jember.
Pelajar SMKN 5 Jember ini mengalami kecelakaan jatuh ke jurang sedalam sekitar 150 meter di Gunung Saeng, Binakal, Bondowoso pada Kamis (1/5).
Setelah insiden itu, Baim sempat dinyatakan hilang. Operasi SAR dilakukan melibatkan Basarnas, BPBD Bondowoso, TNI, Polri, dan relawan sejumlah unsur.
Survivor lantas ditemukan di jurang sedalam 150 meter dalam kondisi meninggal. Korban pun dievakuasi tapi terkendala cuaca.
Lihat juga Video 'Tragedi Puncak Carstensz: 2 Pendaki Meninggal, Kendala Evakuasi':
(dpe/hil)
