Dalih Pelatih Futsal Banting Siswa MI Cegah Selebrasi Berlebihan

Dalih Pelatih Futsal Banting Siswa MI Cegah Selebrasi Berlebihan

Denza Perdana - detikJatim
Rabu, 30 Apr 2025 13:18 WIB
Siswa pemain futsal dibanting pelatih di lapangan SMP Labschool Unesa 1 Surabaya.
Siswa pemain futsal dibanting pelatih di lapangan SMP Labschool Unesa 1 Surabaya. (Foto: tangkapan layar video viral)
Surabaya -

Pelatih futsal SDN Simolawang, BAZ (33) yang diduga membanting siswa MI Al Hidayah berinisial BAI (11) menyampaikan dalih kepada polisi. Dia mengaku tidak niat membanting.

Dalih itu dia sampaikan saat menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya. Dia diperiksa bersama enam saksi lainnya pada Selasa (29/4).

"Tujuannya sebenarnya untuk menarik karena korban saat selebrasi terlalu bergembira sehingga selebrasinya pas di depan lawan main," ujar Kanit PPA Polrestabes Surabaya Iptu Eddie Octavianus Mamoto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi saat BAI (11) dan Tim Futsal MI Al Hidayah lainnya melakukan selebrasi kemenangan timnya atas Tim SDN Simolawang di semi final kompetisi futsal SMP Labschool Surabaya.

Kepada polisi, BAZ mengaku dirinya tidak bermaksud melakukan tindak kekerasan terhadap BAI. Dia berdalih hanya ingin mencegah BAI tidak melakukan selebrasi berlebihan di depan tim lawan.

ADVERTISEMENT

Namun, kata Eddie, dalam insiden itu BAZ mengakui bahwa dirinya menarik BAI terlalu kencang sehingga siswa itu terpelanting hingga jatuh dalam kondisi duduk di lapangan.

"Jadi datang untuk menarik tapi memang sudah terlalu keras nariknya sehingga anak itu kelihatan seperti di video kayak dibanting, terpental lah seperti itu," lanjutnya.

Akibat terjatuh dalam kondisi duduk tersebut, BAI yang telah melakukan pemeriksaan medis didiagnosis mengalami cedera tulang ekor. Dokter menyatakan tulang ekornya retak.

"Kalau untuk hasil pemeriksaan kami sudah melakukan pemeriksaan visum, baik secara fisik dan rontgen, dan untuk rontgennya kemarin saya mendengar bahwa ada retak tulang ya," jelas Eddie.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan atas peristiwa itu. Polisi telah memeriksa tujuh saksi termasuk korban, orang tua korban, kakak korban, pelatih SDN Simolawang selaku terlapor, dan siswa lain yang ikut bertanding.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads