Saat selebrasi kemenangan tim futsalnya, siswa MI Al Hidayah bernisial BAI (11) tiba-tiba dibanting pelatih lawan sekaligus guru SDN Simolawang berinisial BAZ. Pemkot Surabaya pun memberikan pendampingan terhadap korban yang mengalami retak di tulang ekor.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Yusuf Masruh mengatakan pihaknya bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) memberikan pendampingan kepada korban.
"Iya lah. Itu kan kalau pendampingan siswa kami harus langsung berkoordinasi di DP3A. Sudah pendampingan," kata Yusuf saat dihubungi detikJatim, Selasa (29/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf juga menyatakan bahwa status guru yang diduga membanting BAI bukan seorang guru honorer, melainkan guru PPPK di SDN Simolawang.
Kepala DP3APPKB Surabaya Ida Widayati mengatakan BAI mengalami retak di tulang ekor setelah kejadian itu. Dia dibawa ke UGD untuk dilakukan rontgen.
"Tapi belum divisum, kelihatan ada retak. Perkaranya anak menang, euforia kemenangan itu, terus loro ati ini gurunya," kata Ida.
Ida mengatakan bahwa korban tidak hanya dibanting oleh pelatih tim futsal lawan itu. Tetapi sebelum itu ternyata dia juga sempat dicekik.
"Sempat dicekik juga, dihempaskan gitu lah itu. Terpelanting itu jatuh duduk. Ini kita dampingi saat BAP di Polres kemarin," ujarnya.
Ida memastikan korban masih bisa bersekolah. Namun pemkot tetap kana mendampingi meski tidak mengalami trauma berat.
"Masih bisa ditolerir, tetap kami dampingi. Kaget lah pasti dia makanya nggak bisa lepas anak ini. Dipantau terus, didampingi," katanya.
(dpe/iwd)