Ratusan Umat Berdoa-Nyalakan 1.000 Lilin untuk Paus Fransiskus di Surabaya

Ratusan Umat Berdoa-Nyalakan 1.000 Lilin untuk Paus Fransiskus di Surabaya

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 26 Apr 2025 21:30 WIB
Ratusan Umat Katolik Gelar Doa dan Menyalakan 1000 Lilin untuk Paus Fransiskus di Katedral Surabaya
Ratusan umat berdoa dan menyalakan lilin untuk Paus Fransiskus (Foto: Aprilia Devi)
Surabaya -

Ratusan umat memanjatkan doa dan menyalakan 1.000 lilin di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya untuk Paus Fransiskus. Diketahui bahwa Paus telah dimakamkan hari ini di Basilika Santa Maria Maggiore.

Pantauan detikJatim, rangkaian doa dimulai dari misa dan dilanjutkan penyalaan lilin secara simbolik mulai pukul 19.00 WIB.

Ratusan umat katolik pun nampak khidmat memanjatkan doa untuk mendiang Paus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi kita sudah menyaksikan acaranya (pemakaman Paus secara virtual), lalu misa, dan menyalakan lilin bersama dengan orang muda katolik di Katedral sini. Bersama umat juga tadi kita berdoa bersama untuk Bapa Suci," ujar penanggung jawab doa dan penyalaan 1.000 lilin di Katedral Surabaya RD Robertus Theo Elno Respati, Sabtu (26/4/2025).

Romo Theo mengungkapkan bahwa seluruh umat katolik percaya bahwa Bapa Suci Paus Fransiskus tidak pernah meninggalkan mereka meski telah wafat.

ADVERTISEMENT

"Kita percaya bahwa Bapa Suci tidak meninggalkan kita, tapi menemani kita lewat doa-doa kita. Semoga nyala lilin juga menjadi simbol bahwa Bapa Suci juga menjadi terang bagi perjalanan iman kami yang sedang berziarah dan berjuang dalam kehidupan kami," ungkapnya.

Selain itu, malam hari ini Romo Theo turut mengenang kebaikan Paus selama memimpin gereja katolik dunia. Salah satunya saat Paus usai melaksanakan kunjungan Apostolik pada tahun 2024 lalu.

Theo menyebut setelah kunjungan Apostolik di Indonesia, Paus Fransiskus masih sangat terkesan bagaimana ia diterima oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama muslim. Paus selalu menggaungkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama.

"Bahwa ternyata di Indonesia meskipun negara (mayoritas) muslim tapi dia merasa begitu diterima. Maka pesan toleransi, pesan persahabatan, persaudaraan begitu mengena yang masih digaungkan," pungkas Theo.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads