Tokoh Lintas Agama Hadiri Misa Oktaf Paskah Paus Fransiskus di Katedral Surabaya

Surabaya -

Misa oktaf paskah Paus Fransiskus dilaksanakan di Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya. Misa oktaf paskah dimulai pada pukul 18.00 WIB, terlihat seluruh jemaat telah berkumpul dan memenuhi ruang gedung gereja.

Tak hanya terdiri dari umat Katolik, misa oktaf paskah Paus Fransiskus juga dihadiri oleh tokoh-tokoh lintas agama. Pemandangan ini menunjukkan tingginya toleransi antarumat beragama di Kota Pahlawan. Kehadiran mereka merupakan bentuk penghormatan dan solidaritas terhadap kepulangan Paus Fransiskus, serta simbol persatuan dalam keberagaman.

Doa-doa dipanjatkan dan pujian dilantunkan, mengisi setiap sudut gereja dan hati yang berkabung atas kepergian Paus Fransiskus. Suasana khidmat menyelimuti seluruh jemaat, setiap individu yang hadir larut dalam refleksi dan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misa juga diikuti dengan pelaksanaan ekaristi atau sakramen pembagian roti sebagai bentuk pemaknaan akan peristiwa penderitaan Tuhan Yesus di kayu salib dan merayakan kebangkitan-Nya.

Misa diawali dengan sambutan dari Mgr Agustinus Tri Budi Utomo atau Romo Didik yang menyampaikan rasa duka cita mendalam.

"Saudara-saudari yang terkasih seperti Maria Magdalena yang pergi pagi-pagi ke kubur Yesus, nampaknya itu yang diikuti oleh Paus Fransiskus, kemarin pagi dia datang ke tempat di mana Tuhan Yesus wafat. Dan harapan kita semua dia juga ikut bangkit bersama Tuhan Yesus dan mendapatkan kebahagiaan dan damai yang abadi di Sorga." ujar Romo Didik, Selasa (22/4/2025)

Romo Didik menyampaikan bahwa kehadiran teman-teman lintas agama pada misa oktaf paskah merupakan wujud persaudaraan seperti yang diharapkan oleh Paus.

Sebelumnya, Paus Fransiskus tidak hadir dalam misa Paskah di Vatikan karena kondisi kesehatannya yang semakin menurun. Namun, Ia hadir di akhir acara untuk memberikan berkat dan pesan dua kali setahun (Ubi et Orbi).

Pesan Paus tersebut dibacakan oleh seorang ajudan. Dalam pesan paskahnya, Paus Fransiskus menyatakan bahwa situasi di Gaza 'dramatis dan menyedihkan', Ia mendorong adanya gencatan senjata untuk pembebasan para sandera, sehingga perdamaian dunia dapat terwujudkan.