Ijazah 16 Pekerja di Surabaya Dikembalikan, Tapi Bukan Sentoso Seal

Ijazah 16 Pekerja di Surabaya Dikembalikan, Tapi Bukan Sentoso Seal

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 24 Apr 2025 15:35 WIB
Kadisperinaker Surabaya Achmad Zaini saat mengembalikan ijazah pekerja yang sempat ditahan perusahaan.
Kadisperinaker Surabaya Achmad Zaini saat mengembalikan ijazah pekerja yang sempat ditahan perusahaan. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Masalah penahanan ijazah oleh sejumlah perusahaan masih menjadi perhatian Pemkot Surabaya. Hari ini ada sebanyak 16 pekerja yang telah mendapatkan kembali ijazah masing-masing yang ditahan 12 perusahaan.

Seluruh pekerja yang mendapatkan kembali ijazahnya itu bukan merupakan eks karyawan CV Sentoso Seal. Hingga saat ini ijazah 44 eks karyawan CV Sentoso Seal belum mendapatkan ijazahnya yang ditahan.

Belasan pekerja yang telah mendapatkan kembali ijazahnya itu sebelumnya telah melapor ke posko yang didirikan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang selesai hari ini ada 16 (ijazah dikembalikan perusahaan ke eks karyawan) dari 12 perusahaan berbeda," kata Kadisperinaker Surabaya Achmad Zaini kepada wartawan usai menyerahkan ijazah di Balai Kota, Kamis (24/4/2025).

Zaini mengatakan sebelum pengembalian ijazah tersebut pihaknya sudah bernegosiasi dengan para pengusaha. Negosiasi berjalan cukup mudah dan langsung menyerahkan ijazah karyawan.

ADVERTISEMENT

"Perusahaan itu enak kok. Artinya kan, beliau-beliau pengusaha ini ingin usaha di Surabaya tidak terganggu, ingin tertib, ingin lancar, iklimnya dia bisa berusaha dengan baik sehingga kita komunikasi juga baik. Ndak perlu gaduh. Itu yang paling penting," jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa alasan perusahaan menahan ijazah juga beragam. Mulai dari kontrak kerja hingga karyawan memiliki utang ke perusahaan dan jaminannya adalah ijazah.

"Biasanya pekerja itu kawan-kawan rekan-rekan pekerja itu proses masuk rekrutmen dititipkan, disimpan atau apapun bahasanya. kemudian juga ada di tengah jalan, ada apa hitung-hitungan yang masih kurang terkait dengan nominal rupiah sehingga itu diberikan oleh pekerja," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads