5 Fakta Pria Probolinggo Terekam Kamera Tabrakkan Diri ke KA Logawa

5 Fakta Pria Probolinggo Terekam Kamera Tabrakkan Diri ke KA Logawa

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Senin, 21 Apr 2025 09:45 WIB
Situasi sempat padat di lokasi pria tabrakkan diri ke KA Logawa dekat Stasiun Probolinggo.
Situasi sempat padat di lokasi pria tabrakkan diri ke KA Logawa dekat Stasiun Probolinggo.(Foto: M Rofiq/detikJatim)
Surabaya -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala depresi dan memiliki pikiran untuk bunuh diri, segeralah mencari bantuan. Konsultasikan ke psikolog, psikiater, atau layanan kesehatan mental terdekat.

Sebuah insiden tragis terjadi di Stasiun Probolinggo, Jawa Timur, pada Minggu (20/4/2025) sore. Seorang pria bernama Waras Supriadi (60) dilaporkan meninggal dunia setelah menerjang laju Kereta Api Logawa yang baru saja berangkat dari stasiun.

Peristiwa memilukan ini sempat terekam kamera ponsel milik Deril Anggara, seorang anggota komunitas pencinta kereta api yang kala itu tengah merekam keberangkatan KA Logawa dengan harapan mendapatkan gambar sinematik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta lengkapnya:

1. Detik-Detik Kejadian Terekam Kamera Komunitas Pencinta KA

Insiden nahas itu terekam oleh Deril Anggara, yang awalnya hanya berniat mengabadikan keberangkatan KA Logawa pada golden hour sore hari.

"Awalnya saya merekam kereta api saat berangkat dari stasiun. Masinis sempat membunyikan bel, saya kira menyapa saya, ternyata memberi tahu korban di tengah rel," kata Deril kepada detikJatim.

ADVERTISEMENT

2. Identitas Korban

Korban tabrakan kereta itu diketahui bernama Waras Supriadi, warga Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo. Ia sempat terseret sejauh 5 meter setelah tertabrak kereta.

"Korban jenis kelamin pria, dan sempat masih hidup. Nggak tahu orang mana. Saya bukan orang sini," ujar Deril.

3. Alami Luka Berat dan Meninggal Setelah Dirawat

Korban mengalami luka berat pada bagian kepala dan punggung. Ia masih dalam keadaan hidup saat dievakuasi ke RSUD Dr Mohamad Saleh, namun nyawanya tak tertolong.

"Korban baru meninggal dunia setelah dirawat, untuk motif masih kita dalami dulu," jelas Iptu Zainullah, Kasi Humas Polres Probolinggo Kota.

4. Anak Korban Sebut Sang Ayah Depresi Akibat Penyakit Kronis

Salah satu anak korban menyebut ayahnya mengalami depresi berkepanjangan akibat penyakit tiroid yang telah lama diderita dan tak kunjung sembuh, meski sudah menjalani operasi sejak tahun 2019.

"Ayah sudah pernah menjalani operasi penyakit tiroid pada 2019. Tapi sejak 2009 penyakit itu tak kunjung sembuh," ungkap anak korban di kamar jenazah RSUD Dr Mohamad Saleh.

5. Masinis Diduga Sudah Memberi Peringatan

Menurut kesaksian Deril, masinis KA Logawa sempat membunyikan bel panjang sebelum insiden terjadi. Diduga kuat, itu adalah bentuk peringatan kepada korban yang sudah berada di tengah rel.

"Masinis sempat membunyikan bel panjang. Saya kira menyapa saya, ternyata memberi tahu korban di tengah rel," ucap Deril.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads