Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Sejumlah remaja Komunitas Pencinta Kereta Api merekam kejadian yang mengerikan tidak jauh dari Stasiun Probolinggo. Video yang juga terekam CCTV milik warga di sekitar lokasi kejadian itu menunjukkan detik-detik seorang pria menerjang KA Logawa.
Korban diketahui bernama Waras Supriadi (60), warga jalan Ahmad Yani, Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo. Dia diduga sengaja menabrakkan diri ke KA Logawa jurusan Purwokerto-Ketapang, Banyuwangi yang baru saja berangkat dari Stasiun Probolinggo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu terjadi Minggu (20/4/2025) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah tabrakan keras itu korban sempat terpental dan jatuh terseret sejauh 5 meter sejak dari lokasi awal ditabrak.
Deril Anggara, salah satu anggota Komunitas Pencinta Kereta Api menceritakan saat itu dirinya sedang merekam KA Logawa yang baru saja berangkat dari Stasiun Probolinggo arah Ketapang Banyuwangi dengan kamera ponselnya. Pada saat yang sama peristiwa mengerikan itu terjadi.
"Awalnya saya merekam kereta api saat berangkat dari stasiun. Masinis sempat membunyikan bel, saya kira menyapa saya, ternyata memberi tahu korban di tengah rel. Korban jenis kelamin pria, dan sempat masih hidup. Nggak tahu orang mana. Saya bukan orang sini," kata Deril kepada detikJatim.
Kejadian ini menghebohkan warga sekitar. Sejumlah warga setempat juga para pengendara yang melintas sempat melambatkan laju kendaraan karena ingin tahu mengenai kejadian ini. Hal ini membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat padat.
Kerasnya benturan membuat korban mengalami luka parah di bagian punggung dan kepala. Korban yang sempat masih hidup segera dilarikan petugas medis ke IGD RSUD Dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo. Namun nyawa korban tak terselamatkan meski telah mendapatkan penanganan oleh tim medis.
Iptu Zainullah Kasi Humas Polres Probolinggo Kota membenarkan peristiwa korban menabrakkan diri ke kereta api. Saat ini anggotanya sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui kronologis serta motifnya.
"Benar sore ada kejadian ini, anggota kami masih mendalami baru dari TKP, kita evakuasi ke rumah sakit, dan baru kita dalami, informasi dari tim medis RSUD Dr Mohamad Saleh, korban baru meninggal dunia setelah dirawat, untuk motif masih kita dalami dulu" tegas Zainullah.
Menurut keterangan salah satu anak korban yang ditemui di kamar jenazah, Waras memang mengalami depresi akibat penyakit yang diderita sejak cukup lama.
Sang anak menjelaskan ayahnya depresi akibat penyakit kelenjar tiroid yang dialami sejak 2009. Pada 2019, sang ayah sempat dioperasi namun penyakitnya tak kunjung sembuh.
(dpe/fat)