Ibu di Banyuwangi Mencari Kabar Anaknya yang Meninggal Bekerja di Kamboja

Ibu di Banyuwangi Mencari Kabar Anaknya yang Meninggal Bekerja di Kamboja

Eka Rimawati - detikJatim
Senin, 14 Apr 2025 12:40 WIB
Rizal Sampurna (30) adalah lulusan sekolah pelayaran Kabupaten Banyuwangi yang mengadu nasib di luar negeri
Sulastri mencari anaknya yang meninggal di Kamboja (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Seorang ibu asal Kecamatan Sukowidi, mendesak pemerintah Kabupaten Banyuwangi membantu menemukan keberadaan putra semata wayangnya yang hilang di Kamboja. Sulastri (50) mengaku anaknya bernama Rizal Sampurna (30) meninggal dunia di Kamboja saat bekerja.

Sulastri mengaku kaget mendapat kabar 17 Maret 2025 anaknya meninggal. Namun, anehnya Sulastri tidak diberi kejelasan terkait surat keterangan kematian ataupun foto-foto jenazah sang putra.

"Kata orang yang menelpon dari Kamboja, anak saya Rizal meninggal karena jantung dan sesak. Tapi saya minta foto jenazah atau kereta lainnya katanya tidak ada karena sudah diamankan polisi," terang Sulastri saat ditemui detikJatim, Senin (14/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hampir 1 bulan dia menanti bukti dan fakta kematian sang putra, namun tak satupun petunjuk yang membuka tabir kebenaran nasib sang putra semata wayangnya tersebut.

Rizal Sampurna adalah lulusan sekolah pelayaran Banyuwangi yang mengadu nasib di luar negri demi memberikan kehidupan yang lebih layak untuk kedua orang tuanya. Rizal mencoba peruntungan sebagai Buruh Migran di Kamboja, namun keluarga justru dikejutkan dengan kabar kematian sang putra.

ADVERTISEMENT

Saat ini, Sulastri tak bisa berbuat apapun selain mengharap pertolongan dari pemerintah daerah ataupun pihak-pihak berwenang yang mampu memberikan pertolongan pada kasus anaknya tersebut.

"Saya minta tolong, tolong bantu cari anak saya yang dikabarkan meninggal di Kamboja, kalau memang sudah meninggal tolong bantu pulangkan jenazah anak saya," jelas Sulastri.

Ia mengaku jasad putranya disimpan di tempat penyimpanan jenazah di daerah Phnom Penh Kamboja. Namun, ia telah meminta bantuan salah seorang saudaranya yang bekerja sebagai TKI juga namun jasad sang putra tidak diketemukan di lokasi yang disebutkan.

"Katanya di Yin Take Care Phnom Penh tapi dicari tidak ada dan masih coba kami cari. Tapi, apa daya kami ini tidak punya pengalaman dalam peristiwa seperti ini. Tolong bantu kami, tolong saya menemukan anak saya," terangnya.

Terakhir ia berkomunikasi dengan sang putra pada tanggal 16 Maret 2025, menurutnya Putranya berniat mengirim sejumlah uang untuk bekal Idul Fitri bagi sang Ibu. Tapi, ia kesulitan untuk keluar lantaran pekerjaannya tidak mencapai target, esok harinya sang Putra sudah tak ada kabar dan nomornya tidak bisa dihubungi.

"Tanggal 16 itu masih hubungi saya. Tanya gimana caranya kirim uang karena dia tidak bisa keluar," kisahnya dengan sesenggukan menahan tangis.




(erm/fat)


Hide Ads