Skema Urai Lalin di Banyuwangi Sukses Atasi Kepadatan Arus Mudik-balik

Skema Urai Lalin di Banyuwangi Sukses Atasi Kepadatan Arus Mudik-balik

Eka Rimawati - detikJatim
Jumat, 11 Apr 2025 17:51 WIB
Antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
Antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi (Foto file: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Data Ditlantas Polda Jatim menunjukkan peningkatan jumlah arus kendaraan yang masuk wilayah Jawa Timur mencapai 18% pada arus mudik Idul fitri tahun ini yakni mencapai 105.224 kendaraan.

Diperkirakan sekitar 30% menuju ke Jawa bagian timur dan pulau dewata Bali menjadi salah satu tujuan bagi wisatawan yang memilih berwisata saat libur panjang. Sebagai gerbang pintu masuk dan keluar di wilayah ujung timur pulau Jawa, kabupaten Banyuwangi adalah daerah episentrum pemudik sekaligus wisatawan domestik.

Sinergi dengan sejumlah stakeholder mulai dari Polri, TNI, BPBD, ASDP dan seluruh penyedia jasa layanan transportasi darat dan laut. Pemkab Banyuwangi telah berhasil memastikan perjalanan pemudik yang melintasi Banyuwangi tanpa hambatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi I Komang Sudira Atmaja menyatakan, Dinas Perhubungan sebagai pelaksana teknis saat terdapat laporan hasil pantauan ditemukan titik kepadatan mengular di sejumlah ruas jalan yang dilintasi pemudik ataupaun aktivitas mudik lokal.

"Secara prinsip kolaborasi dan koordinasi dengan sejumlah SKPD terkait melalui koordinasi dengan Ibu Bupati pula, Dishub akan menerjunkan tim urai bekerjasama dengan kepolisian saat ditemukan kepadatan lalu-lintas," terang Komang, Jumat (11/4/2025).

ADVERTISEMENT

Selain itu, Dishub juga memberlakukan 2 skema rekayasa lalu-lintas melalui pengendalian traffict Light yakni mulai dengan perpanjangan waktu hingga menyalakan lampu kuning agar pengendara memperlambat laju kendaraan.

"Ada 2 skema kami gunakan dengan menyalakan lampu kuning kuning supaya memperlambat laju sembari ada penguraian, dan ada beberapa traffict light kita buat lebih panjang atau pendek durasinya," imbuh Komang.

Sejumlah traffict light yang direkayasa diantaranya di perempatan Cluring, Rogojampi dan Lateng. Sisanya adalah skema pengalihan arus kendaraan yang akan masuk ke dalam kota Banyuwangi.

"Ada pengalihan arus di Sukowidi untuk roda 4 kami arahkan masuk ke jalan Argopuro sementara roda 2 bisa lurus ke kota," katanya.

Sementara untuk lalu-lintas dalam kota, saat terjadi kepadatan. Dinas perhubungan membuat pengalihan arus kendaraan melintasi boom sehingga dapat memecah konsentrasi pengendara di pusat kota.

Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan Banyuwangi menjadi pusat episentrum saat mudik Idul Fitri tahun ini dibarengi dengan hari raya Nyepi. Meski demikian, ia tidak menemukan kendala berarti selama arus mudik dan balik berlangsung.

Menurutnya, hal tersebut dapat tercapai dengan adanya kolaborasi dan sinergi dengan sejumlah pihak yang terjalin baik sehingga berbagai tantangan yang telah dibaca mampu diantisipasi.

"Bersyukur karena mudik dan balik tahun ini tanpa kendala berarti, terimakasih saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah berkerja bersama untuk mewujudkan suasana Idul Fitri dan Nyepi yang aman, nyaman serta Damai," tutur Ipuk.

Ke depan, Ipuk menargetkan peningkatan layanan dan penambahan fasilitas transportasi laut serta perbaikan infrastruktur jalan akan menambah kenyamanan masyarakat pada mudik tahun berikutnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads