Langkah Walkot Eri soal Sejumlah Sekolah di Surabaya Kekurangan Siswa

Langkah Walkot Eri soal Sejumlah Sekolah di Surabaya Kekurangan Siswa

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 10 Apr 2025 13:10 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyoroti fenomena kurangnya siswa di beberapa sekolah di wilayahnya. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemkot Surabaya akan memprioritaskan sekolah-sekolah lama dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.

Menurut Eri, persoalan ini muncul karena kurangnya pengawasan terhadap jarak antar sekolah yang berdiri di wilayah Surabaya.

"Kenapa murid sekolah itu kurang? Karena tidak terkontrol jaraknya antara satu dan lainnya. Memang ada satu wilayah jumlahnya banyak, dan lain-lain. Karena tidak semua izin sekolah dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya, tapi ada Kementerian Agama atau tempat lainnya," kata Eri, Kamis (10/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai solusi, Eri menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk duduk bersama dan melakukan evaluasi terhadap pendirian sekolah baru yang berpotensi mempengaruhi eksistensi sekolah lama.

"Karena itu, saya bilang Dinas Pendidikan duduk bersama. Kalau ada sekolah baru, jangan mengharapkan bantuan operasional pendidikan daerah (BOPDA), karena nanti sekolah lama bisa habis muridnya pindah ke sekolah baru," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia juga menyoroti praktik penambahan kelas di beberapa sekolah yang ternyata hanya memindahkan siswa dari sekolah tetangga. Menurutnya, kebijakan seperti ini tidak akan mendapatkan dukungan dari pemerintah kota.

Strategi ini diambil sebagai upaya untuk mewujudkan pemerataan pendidikan dan menjaga keberlangsungan sekolah-sekolah lama yang sudah lebih dulu berdiri di tengah kemunculan sekolah baru. Diharapkan, kebijakan ini akan menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih adil dan kondusif di Kota Surabaya.

Eri turut memberikan perhatian pada kondisi sekolah swasta yang tidak menerima BOPDA. Ia mencontohkan ada sekolah swasta baru yang mengalami kesulitan finansial dan mengajukan permohonan bantuan ke Pemkot Surabaya.

"Kalau ada (sekolah) yang tidak mampu, mereka minta dipegang Pemkot Surabaya. Jadi untuk itu, kami akan mengaturnya lagi," pungkasnya.




(esw/hil)


Hide Ads