Kasus ledakan petasan dan mesiu di Tulungagung terjadi tiga kali selama sepekan terakhir. Dampaknya enam korban mengalami luka-luka.
1. Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung
Ledakan pertama terjadi di sebuah gang kecil di RT 02, RW 05, Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung pada Kamis (27/3/2025) sore.
Ketua RW 5 Kelurahan Kutoanyar Imam Ali Mustofa mengatakan, insiden tersebut bermula saat korban R (15) meracik mesiu di depan rumahnya. Tak berselang lama tiba-tiba muncul ledakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian pastinya kurang tahu, karena saat itu kondisi sepi dan orang-orang masih masak di rumah. Tahu-tahu ada yang meledak, dan akhirnya warga langsung keluar rumah semua," ujarnya.
Akibatnya korban mengalami luka bakar serius dan dilarikan ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
2. Desa Bendiljatikulon, Kecamatan Sumbergempol
Peristiwa terjadi di Desa Bendiljatikulon, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung pada Minggu (30/3/2025) malam.
"Kejadian sekitar pukul 21.30 WIB dengan jumlah korban luka ada empat orang," kata Iptu M Anshori, Senin (31/3/2025).
Menurutnya peristiwa bermula saat empat korban DAP (15), MRA (15), BSL (15), BMA (15) berkumpul untuk meracik bubuk mesiu ke dalam selongsong petasan.
Pada saat proses itulah tiba-tiba bubuk mesiu terbakar dan mengeluarkan api besar. Api menyambar keempat korban hingga mengalami luka bakar serius di wajah, tangan dan kaki.
"Informasi yang kami himpun, mesiu itu tidak meledak, namun terbakar atau ngowos," ujarnya.
3. Desa Gandong, Kecamatan Bandung
Ledakan terakhir terjadi di Dusun Bancang, Desa Gandong, Kecamatan Bandung pada Rabu (2/4/2025) pagi. Rangkaian petasan yang dikaitkan pada balon udara jatuh di rumah warga dan meledak. Akibatnya rumah milik Turmudi rusak pada bagian atap dan kaca jendela. Selain itu mobil milik Mujadi, pemudik asal Denpasar, Bali mengalami kerusakan.
Mujadi mengatakan, kejadian bermula saat ia berada di depan teras. Saat itu, muncul balon udara yang membawa rentengan petasan.
"Kemudian petasan balon udara jatuh di rumah dan meledak. Awalnya itu ada tiga ledakan kecil-kecil, tapi yang dua besar," kata Mujadi, Rabu (2/4/2025).
Sesaat setelah muncul ledakan kecil, kondisi di sekitarnya dipenuhi asap tebal. Mujadi sempat hendak memindahkan petasan besar yang belum sempat meledak.
"Sebelum saya pindahkan, ternyata meledak," ujarnya.
Selain merusak rumah dan mobil, ledakan juga melukai Mujadi pada bagian wajah, tangan dan kaki.
(dpe/fat)