Penanganan kasus petasan balon udara yang meledak di rumah warga Desa Gandong, Kecamatan Bandung Tulungagung, kini diambil alih dari tingkat polsek ke tingkat polres. Polisi bakal mengusut asal bubuk mesiu.
Kapolsek Bandung AKP Anwari mengatakan seluruh penanganan perkara itu kini ditangani langsung oleh Satreskrim Polres Tulungagung.
"Kemarin Pak Kasatrekrim meminta kasus itu untuk diambil alih polres, karena menjadi atensi, termasuk dari Polda Jatim," kata AKP Anwari, Kamis (3/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam proses penyelidikan selanjutnya pihak reskrim akan lebih fokus untuk memburu jalur distribusi perdagangan bubuk mesiu yang digunakan sebagai bahan peledak petasan.
"Nanti akan diusut dari mana para pelaku mendapat bubuk peledak itu, karena ini bahan berbahaya dan dilarang," imbuhnya.
Sementara terkait para pelaku penerbangan balon, Polsek Bandung telah berhasil mengidentifikasi. Mereka berjumlah 7 remaja yang berasal dari Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Trenggalek.
"Pelakunya masih anak-anak semua. Untuk status mereka kami belum tahu, karena yang menangani langsung Polres Tulungagung," jelasnya.
Sebelumnya, Rabu (2/4/2025) pukul 06.15 WIB rangkaian petasan yang ditautkan pada balon udara jatuh dan meledak di rumah milik Turmudi di Dusun Bancang, Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Tulungagung.
Akibatnya atap teras dan kaca jendela hancur. Selain itu ledakan juga mengakibatkan mobil milik pemudik asal Denpasar, Bali, Mujadi rusak. Mujadi juga mengalami sejumlah luka akibat ledakan petasan.
(dpe/fat)