Ratusan Warga Korban Lumpur Sidoarjo Gelar Salat di Bawah Tanggul

Ratusan Warga Korban Lumpur Sidoarjo Gelar Salat di Bawah Tanggul

Suparno - detikJatim
Senin, 31 Mar 2025 09:45 WIB
Korban lumpur Sidoarjo salat Id di bawah tanggul
Jemaah salat Id di bawah tanggul lumpur Sidoarjo (Foto: Suparno)
Sidoarjo -

Ratusan warga korban lumpur Sidoarjo menggelar salat Id di samping tanggul lumpur. Ibadah ini menjadi momen istimewa bagi mereka untuk bersilaturahmi dan bernostalgia dengan sesama warga terdampak.

Ketua Yayasan Nurul Azhar, Masrukh, mengatakan bahwa kegiatan ini rutin digelar setiap tahun untuk mempertemukan kembali warga yang dulu tinggal di kawasan yang kini tenggelam akibat semburan lumpur.

"Banyak jemaah yang datang dari berbagai kota seperti Jakarta, Malang, Surabaya, Mojokerto, hingga Pasuruan. Ini menjadi ajang temu kangen dan mengobati rasa rindu terhadap kampung halaman yang kini sudah tidak ada," ujar Masrukh usai salat Idul Fitri, Senin (31/3/2025)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban lumpur Sidoarjo salat Id di bawah tanggulKorban lumpur Sidoarjo salat Id di bawah tanggul (Foto: Suparno)

Suasana haru tampak menyelimuti salat Id yang berlangsung di halaman Masjid Nurul Azhar, Desa Jatirejo, Porong, Sidoarjo. Sejak pagi, jemaah berdatangan, sebagian besar adalah warga yang telah berpindah ke daerah lain demi menyelamatkan diri dari bencana yang terjadi 18 tahun lalu.

Sholichin, salah satu jemaah yang kini tinggal di Krembung mengaku sengaja datang untuk mengenang masa-masa sebelum desanya tenggelam.

ADVERTISEMENT

"Setiap tahun saya usahakan datang ke sini, karena di sinilah rumah saya dulu. Bertemu dengan teman dan saudara yang senasib membuat saya merasa seperti kembali ke kampung halaman," kata Sholichin.

Masrukh menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa tragedi lumpur Sidoarjo masih meninggalkan jejak mendalam bagi para korban.

"Meskipun sudah bertahun-tahun berlalu, rasa kehilangan itu masih ada. Namun, melalui sholat Id ini, kami ingin menguatkan kembali tali persaudaraan di antara sesama korban," ujarnya.

Hingga kini, wilayah terdampak lumpur di Kecamatan Porong, Tanggulangin, dan Jabon masih tertutup lapisan lumpur tebal. Tanggul-tanggul yang dibangun sebagai pengaman kini menjadi saksi bisu atas salah satu bencana industri terbesar di Indonesia.




(ihc/iwd)


Hide Ads