Bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa. Salah satu ibadah yang wajib dilakukan saat Ramadan adalah puasa.
Mengutip NU Online, dalam satu hadisnya, Rasulullah Muhammad SAW bersabda tentang puasa Ramadan. Puasa di bulan Ramadan merupakan penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadan berikutnya.:
اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jarak antara salat lima waktu, salat Jumat dengan Jumat berikutnya dan puasa Ramadan dengan Ramadan berikutnya merupakan penebus dosadosa yang ada di antaranya, apabila tidak melakukan dosa besar," (HR Muslim).
Namun realitanya, tak sedikit muslim yang berat menjalankan puasa. Terkadang ada yang memilih tidak berpuasa karena saking beratnya pekerjaan yang dilakukan sehari-hari. Pekerjaan yang banyak menguras fisik. Lantas, apakah boleh karena pekerjaan berat itu, muslim jadi tidak berpuasa Ramadan?
Pengasuh Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadiin KH Muhammad Abdul Mughis menjelaskan pada hakikatnya Allah SWT punya sifat Ar Rahman, Ar Rahim. Setiap Allah memberikan satu perintah, maka Allah pun memberikan kemudahan-kemudahan dalam menjalankan perintah itu.
"Bukan berarti setiap kemudahan itu harus disepelekan," jelasnya.
Ketika seorang muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk berpuasa Ramadan, maka wajib baginya untuk mengerjakan puasa itu dengan baik. Allah juga memberikan kemudahan bagi mereka yang tidak mampu berpuasa, maka boleh tidak berpuasa.
"Seperti orang haid, orang menyusui, orang nifas, orang yang sudah tua. Maka boleh tidak berpuasa," tambahnya.
"Bagaimana dengan orang yang wira-wiri, hanya kepanasan saja? Andaikan dia berjuang, sebenarnya dia kuat puasa, tapi kemudian tidak berpuasa. Jikalau demikian, maka satu kali puasa yang ia tinggalkan, tidak bisa digantikan dengan puasa seumur hidup karena saking beratnya," lanjut Kiai Abdul Mughis.
Hendaknya, kata Kiai Abdul Mughis, kita tidak gampang membatalkan puasa. Walaupun secara fikih kita boleh meng-qada-nya. Tapi ketika kita dengan keadaan yang biasa saja, kemudian kita menyepelekan tidak berpuasa di bulan Ramadan, maka sesungguhnya puasa satu hari itu tidak bisa digantikan dengan puasa satu tahun, ada pula yang mengatakan puasa seumur hidup.
"Jangan sepelekan puasa Ramadan, kerjakan sekuatnya, jika memang secara terpaksa kita tidak mampu, maka boleh mokel (batal). Tapi karena memang kita tidak kuat," pungkasnya.
(ihc/iwd)