Pemkot Surabaya menaksir kerugian fasilitas umum berupa taman yang rusak usai demo Tolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi pada Senin (24/3) mencapai Rp 29 juta. Kerusakan terparah terjadi di Taman Apsari.
Kerusakan tersebut telah diinventarisasi dan sebagian sudah dibenahi oleh Pemkot Surabaya.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, DLH Kota Surabaya, Myrna Augusta menyebut ribuan tanaman rusak hingga tiga buah lampu LED Flood Light 30 watt hilang di Taman Apsari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin sudah kami inventarisasi untuk kerusakannya lebih banyak ke tanaman ya, sama ada yang lantai-lantai yang dicoret-coret. Tapi kemarin sudah coba kami bersihkan pakai paint remover itu sudah lumayan lah nggak kelihatan," ujar Myrna saat dihubungi detikJatim, Rabu (26/3/2025).
Dari hasil inventarisasi DLH Surabaya kerusakan terparah terjadi di bagian depan Taman Apsari. Sebanyak 3.255 tanaman hias mengalami kerusakan dan masih menunggu perbaikan.
Di antaranya Erva Merah (800 tanaman), Walisongo Variegata (400 tanaman), Rowelia (700 tanaman), Pangkas Mas (600 tanaman), Blego Merah (500 tanaman), Tabernae (50 tanaman), Soka Jambon (200 tanaman), dan 5 rumput Gajah Mini.
Kemudian ada beberapa lantai dari batu alam di Taman Apsari yang pecah. Lalu ada pula dekorasi bola di sepanjang Jalan Pemuda yang terlepas.
"Di Jalan Pemuda, ada (dekorasi bola) yang rusak, ada yang lepas. Tapi sudah langsung kami benahi kalau itu. Ada yang memang nggak bisa dibenahi, ya kita angkut, kita ganti yang baru," jelas Myrna.
Myrna mengungkapkan saat ini pihaknya juga masih berkoordinasi dengan Bakesbangpol Surabaya maupun kepolisian terkait kerusakan dan perbaikan fasilitas umum imbas demo tersebut.
"Jadi kemarin itu kami dapat info harus koordinasi dulu dengan Bakesbangpol Jadi kami kirim inventarisasi kerugiannya itu. Nanti mau dikomunikasi dengan pihak polisi apakah ada yang dipertanggungjawabkan atau nggak," ungkap Myrna.
Myrna pun berharap ke depan apabila ada aksi serupa, masyarakat bisa lebih bijak dan tidak melakukan perusakan terhadap fasilitas umum. Untuk oknum yang kedapatan sengaja melakukan perusakan, pihaknya berharap ada tindak lanjut yang dilakukan.
"Kalau misalnya memang apa kejadian tidak terduga seperti kemarin ditunggangi segala macam oknum, nah oknumnya kami ingin hadirkan gitu ya. Bisa kemudian diberi pemahaman bahwa demonya itu tidak apa-apa kan demokrasi ya, tapi kan tidak merusak. Sehingga mereka punya rasa tanggung jawab," pungkasnya.
(fat/iwd)