.webp)
"Tentunya penyaluran aspirasi adalah sesuatu yang harus kita hormati. Kita menghargai kedua belah pihak, pihak yang menyuarakan aspirasi maupun pihak yang berusaha menjaga ketertiban umum," kata Emil di Surabaya, Rabu (26/3/2025).
Emil menyebut, ketegangan biasa terjadi ketika aksi demonstrasi. Ia berharap, baik mahasiswa dan aparat bisa saling menjaga keamanan ke depannya.
"Apabila ada suatu intensitas yang tinggi pada proses kedua hal ini ketemu, mudah-mudahan semua bisa selesai dengan baik. Karena mereka rakyat kita juga begitu pula saudara kita penjaga keamanan dan yang menyuarakan aspirasi. Kita doakan kedua belah pihak bisa selalu baik-baik saja," jelasnya.
"Penjaga keamanan juga mereka punya keluarga, dan punya anak yang berharap ayahnya bisa pulang ke rumah dengan keadaan baik selama mengabdi ke tanah air. Sama-sama saling pengertian dan tenggang rasa, Insyaallah ada jalan terbaik," tambahnya.
Terkait kerusakan yang terjadi di Grahadi, Emil menyerahkan penuh ke pihak yang berwenang. Perkara kerugian, Emil tidak memusingkan hal tersebut.
"Ya kita percayakan tentunya ke pihak yang berwenang bagaimana hal tersebut bisa disikapi. Kadang kita harus melihat sesuatu yang lebih besar dulu, ada aspirasi yang disuarakan, intensitas penyuarannya tinggi, maka ada situasi tegang," jelasnya.
"Kerugian materil itu kita hitung belakangan. Yang penting keselamatan para penyuara aspirasi dan pihak keamanan itu yang paling utama," tandasnya.
(hil/iwd)
